Bisnis.com, JAKARTA — Ajang balap mobil dunia, Formula 1 (F1), melaporkan bahwa emisi karbonnya telah turun 26% sejak 2018. Pada akhir musim 2024, jejak karbon ajang ini tercatat sebesar 168.720 ton setara karbon dioksida, turun dari 228.793 ton pada 2018.
F1 dalam pernyataan pada Rabu (23/7/2025) menyebutkan bahwa mereka kini telah mencapai setengah dari target pengurangan minimum 50% dalam komitmen netral karbon pada 2030.
“Ini adalah hasil dari kerja keras selama bertahun-tahun. Kami telah mengubah cara kami beroperasi dan bekerja bersama tim balap dan penyelenggara, serta dengan manajemen dan regulator Formula 1,” Ellen Jones, Kepala Divisi ESG F1 dalam wawancara yang dikutip dari Bloomberg.
Faktor utama dalam penurunan emisi ini adalah pergeseran bertahap menuju energi terbarukan, kata Jones. Investasi dalam bahan bakar penerbangan berkelanjutan untuk perjalanan dan logistik, serta sumber energi alternatif lainnya seperti tenaga surya dan biofuel, turut berkontribusi terhadap penurunan tersebut.
Pada 2025, F1 menargetkan seluruh mobil balap akan menggunakan mesin hibrida baru dan sepenuhnya ditenagai bahan bakar berkelanjutan tingkat lanjut.
Olahraga ini telah mencatat pengurangan emisi karbon pada empat kategori utama yang dipantau, yakni aspek pabrik dan fasilitas yang turun 59% sejak 2018. Kemudian logistik, turun 9%; operasi acara, turun 12% per balapan; dan perjalanan, turun 25%.
Baca Juga
Peningkatan penggunaan operasi jarak jauh dan perubahan jadwal balapan juga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Operasi siaran jarak jauh memungkinkan sekitar 140 personel untuk tidak perlu bepergian ke lokasi balapan setiap akhir pekan.
Perubahan tanggal Grand Prix Jepang agar selaras dengan balapan lain di kawasan Asia-Pasifik tahun lalu juga turut menurunkan emisi. Pada 2026, tanggal Grand Prix Monako akan diubah agar bertepatan dengan balapan Eropa lainnya guna menghindari perjalanan transatlantik tambahan.
F1 menyatakan bahwa komitmen iklim mereka “disesuaikan dengan ilmu pengetahuan” dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) dan sejalan dengan definisi emisi nol bersih dari panel tersebut. Target F1 adalah mengurangi emisi absolut setidaknya 50% dari baseline 2018, yang dihitung menggunakan panduan dari Greenhouse Gas Protocol.
Meski begitu, F1 tetap menghadapi kritik dari para aktivis lingkungan yang menilai olahraga ini merugikan lingkungan. Pada 2022, demonstran dari kelompok Just Stop Oil duduk di lintasan saat Grand Prix Inggris sehingga menyebabkan gangguan balapan. Pembangunan sirkuit jalanan Grand Prix Madrid juga menuai penolakan.
Adapun seri balapan F1 di Brasil dijadwalkan berlangsung pada November, hanya beberapa hari sebelum Konferensi Perubahan Iklim PBB 2025 atau COP30 di Belem, kawasan Amazonia negara tersebut.