Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perhatian Paus Fransiskus untuk Perubahan Iklim dan Transisi Energi

Paus Fransiskus memprioritaskan penanganan berbagai masalah global yang mendesak seperti perubahan iklim, migrasi, dan kesenjangan ekonomi.
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus meninggal dunia Senin (21/4/2025) . Foto Vatikan News
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus meninggal dunia Senin (21/4/2025) . Foto Vatikan News

Bisnis.com, JAKARTA – Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun di kediamannya, Casa Santa Marta, Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat. 

Berpulangnya Bapa Suci tidak hanya menjadi kesedihan bagi umat Katolik, tetapi juga kalangan pegiat lingkungan. Lahir dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio, mendiang terpilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013. 

Selama 12 tahun masa kepausannya, Fransiskus memprioritaskan penjangkauan kepada kaum miskin, dialog antaragama, dan penanganan berbagai masalah global yang mendesak seperti perubahan iklim, migrasi, dan kesenjangan ekonomi. 

Dia memperkenalkan sejumlah reformasi penting di Vatikan, dengan mengupayakan transparansi yang lebih besar dalam keuangan Gereja, mengatasi korupsi, dan merestrukturisasi Kuria Roma, badan administratif pusat Gereja Katolik, pada tahun 2022 untuk mengefisienkan operasinya.

Paus Fransiskus pun memberikan pelajaran tentang perawatan bumi sebagai bagian dari iman, melalui ensiklik Laudato Si’ atau Tobat Ekologis.

Paus Fransiskus melalui Laudato Si meng­ajak umat Katolik pada khususnya, dan umat manusia pada umumnya, untuk mengupayakan dunia yang lebih bersahabat, rumah pertiwi yang terawat bagi keberlanjutan tata ciptaan dunia.

Berikut sejumlah pemikiran, pernyataan dan gerakan Paus Fransiskus di bidang lingkungan: 

Mengobarkan Perang Salib Menghadapi Perubahan Iklim

Saat berpidato di hadapan Sidang Umum PBB pada 25 September 2015, Paus Fransiskus tidak menggunakan istilah "perang salib" secara harfiah.

Namun, dia mengajak negara-negara anggota PBB untuk melakukan "perang melawan kemiskinan, ketidaksetaraan, dan degradasi lingkungan." 

Pernyataan ini menggambarkan tantangan besar yang harus dihadapi bersama oleh komunitas internasional.

Bumi Sebagai Rumah Tuhan

Selain itu, pada 22 April 2020, dalam peringatan Hari Bumi ke-50, Paus Fransiskus menyampaikan katekese yang menekankan pentingnya merawat bumi sebagai rumah bersama. 

Mengutip laman Komisi Kateketik KWI, Paus Fransiskus menyatakan bahwa bumi adalah “rumah Tuhan” dan bahwa kita telah berdosa terhadap tanah, sesama, dan Sang Pencipta dengan merusak lingkungan. 

Listrik Vatikan dari Energi Surya

Melansir euronews.com, Paus Fransiskus menerbitkan sebuah surat apostolik berjudul "Brother Sun", yang diumumkan pada 26 Juni dan ditandatangani pada 21 Juni 2024.

Dalam surat tersebut, Paus menyatakan niatnya untuk menjadikan Kota Vatikan sepenuhnya bergantung pada energi matahari sebagai bagian dari upaya transisi menuju pembangunan berkelanjutan dan netral karbon. 

"Umat manusia memiliki sarana teknologi untuk menghadapi transformasi lingkungan ini serta dampak-dampaknya yang merusak secara etika, sosial, ekonomi, dan politik, dengan energi surya memainkan peran yang mendasar di antara solusi-solusi tersebut." tulis Paus Fransiskus dalam apostolik Brother Sun. 

Vatikan Bergabung dengan UNFCCC

Sebagai bentuk konkret dari komitmen ekologis, pada Juli 2022 Vatikan secara resmi bergabung dengan Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), sebuah perjanjian internasional untuk menghadapi perubahan iklim dan mencegah kerusakan lebih lanjut terhadap sistem iklim bumi.

Mengutip Vatican News, bergabungnya Vatikan dalam konvensi UNFCCC, merupakan hasil dari proses panjang, serta wujut kerja sama Pemerintahan Vatikan dan beberapa Dikasteri Kuria Roma. Kolaboras ini mirip dengan penyusunan ensiklik Laudato Si’.

Mendorong Transisi Energi di Forum COP28

Mengutip Catholic News Agency, dalam seruan apostolik terbaru berjudul Laudate Deum (“Pujilah Tuhan”), Paus Fransiskus kembali menegaskan komitmennya terhadap isu perubahan iklim dan transisi energi terbarukan. 

Dokumen setebal 7.000 kata ini diterbitkan menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB COP28 di Dubai (11–22 November 2023) dan menjadi kelanjutan dari ensiklik lingkungan hidup sebelumnya, Laudato Si’ (2015).

Melalui Laudate Deum, Paus Fransiskus  mengkritik respons global terhadap krisis iklim yang dianggap masih belum memadai. Dia menegaskan bahwa perubahan iklim tidak bisa lagi disangkal karena bukti ilmiah dan kontribusi manusia sangat jelas.

Paus juga mengakui peran aktivis dan kelompok lingkungan yang mengisi kekosongan peran masyarakat luas dalam aksi iklim. Ia menaruh harapan pada COP28 untuk menghasilkan percepatan transisi energi dengan komitmen nyata yang harus dipantau secara berkelanjutan.

Pesan Paus Fransiskus di COP29

Pada Konferensi Perubahan Iklim PBB COP29 yang berlangsung di Baku, Azerbaijan, pada November 2024, Paus Fransiskus menyampaikan pesan penting melalui utusannya, Kardinal Pietro Parolin. 

Pesan tersebut menekankan perlunya tindakan kolektif global untuk mengatasi krisis iklim yang semakin mendalam. Ia menggambarkan bahwa egoisme, baik pada tingkat individu maupun kelompok kekuasaan, telah memicu iklim ketidakpercayaan dan perpecahan.

"Pembangunan ekonomi tidak mengurangi ketimpangan. Justru sebaliknya, pembangunan ini lebih memprioritaskan keuntungan dan kepentingan khusus, mengorbankan perlindungan terhadap yang paling lemah, serta berkontribusi pada memburuknya masalah lingkungan secara progresif," ujarnya mengutip Vatican News.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper