Bisnis.com, JAKARTA — Ratusan stasiun pengisian daya cepat umum bermunculan di seluruh Amerika Serikat untuk melayani pengemudi kendaraan listrik yang mencari alternatif yang lebih bersih daripada mobil berbahan bakar bensin.
Namun ternyata, stasiun-stasiun pengisian daya ini memiliki risiko yang mengejutkan menciptakan polusi udara. Meskipun kendaraan listrik berkontribusi jauh lebih kecil terhadap polusi udara dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil, namun stasiun pengisian daya cepat disebut oleh sebuah studi baru-baru ini sebagai sumber polusi udara yang terabaikan.
Data dari Departemen Energi, AS menambahkan 703 stasiun pengisian daya cepat pada kuartal II/2025 sehingga totalnya di seluruh negeri menjadi 11.400 unit. Perusahaan-perusahaan pengisian daya berencana untuk memasang ratusan stasiun lagi sebelum akhir tahun sehingga penting untuk mengatasi risiko kesehatan sekarang sebelum infrastrukturnya menjadi sangat penting.
Berdasarkan studi terbaru dari University of California di Los Angeles (UCLA), lokasi pengisian daya cepat mobil listrik ternyata merupakan sumber polusi. Para ilmuwan menemukan bahwa udara di sekitar pengisi daya cepat kendaraan listrik memiliki sekitar dua kali lipat jumlah partikel halus (fine particulate matter) dibandingkan dengan tingkat polusi di perkotaan pada umumnya. Temuan didapat setelah peneliti membandingkan 50 stasiun pengujian cepat dengan tingkat polusi partikel halus (PM 2.5) di berbagai lokasi di Los Angeles. Hasilnya udara di sekitar pengisi daya cepat kendaraan listrik ternyata memiliki rata-rata PM 2.5 yang lebih tinggi dibandingkan area perkotaan umum dan bahkan lokasi lalu lintas padat serta SPBU. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi pengemudi kendaraan listrik ketika mengisi daya mobil di pengisi daya cepat karena berpotensi terpapar tingkat partikel berbahaya yang lebih tinggi.
Penulis dan Peneliti Pascadoktoral di Fielding School of Public Health University of California Los Angeles Yuan Yao mengatakan masalah ini bisa dipecahkan dan pihaknya ingin memastikan adopsi EV bersih.
Emisi tersebut kemungkinan besar terkait dengan kipas yang digunakan dalam kabinet daya pengisi daya cepat arus searah. Meskipun kipas membantu menjaga peralatan tetap dingin, namun studi terbaru menunjukkan bahwa kipas tersebut kemungkinan memiliki efek samping yang tidak diinginkan yaitu melontarkan partikel dari ban, rem, dan debu ke udara.
Baca Juga
Para peneliti melakukan pengukuran kualitas udara di 50 stasiun pengisian daya cepat arus searah di Los Angeles County, California, yang sebagian besar merupakan lokasi Supercharger Tesla Inc. Perusahaan tersebut tidak menanggapi permintaan komentar.
Konsentrasi rata-rata partikulat halus di udara di lokasi pengisian daya adalah 15,2 mikrogram per meter kubik, sedikit lebih tinggi daripada yang ditemukan peneliti di SPBU dan jauh lebih tinggi daripada di lokasi perkotaan lainnya seperti taman. Hampir separuh lokasi pengisian daya memiliki emisi partikulat halus harian yang melebihi pedoman kualitas udara Organisasi Kesehatan Dunia. Studi ini berfokus pada emisi non-gas buang dan oleh karena itu tidak mengukur berbagai jenis polusi yang terkait dengan mobil berbahan bakar gas.
"Seiring kita memperluas pengisian daya kendaraan listrik terutama stasiun pengisian cepat. Kita juga harus memperhatikan potensi emisi dari peralatan pengisian daya itu sendiri," ujarnya dilansir Bloomberg, Sabtu (16/8/2025).
Profesor Ilmu Kesehatan Lingkungan Fielding School of Public Health University of California Los Angeles Yifang Zhu menuturkan meskipun polusi partikel halus di sekitar pengisi daya cepat kendaraan listrik memang berbahaya, namun lokasinya terbatas dan bisa dihindari.
"Polusi partikel di sekitar stasiun pengisian cepat kendaraan listrik memang tinggi terutama tepat di dekat kabinet dayanya. Namun kabar baiknya adalah tingkat polusi ini cepat menurun seiring jarak. Hanya beberapa meter dari pengisi daya, konsentrasi polutan sudah berkurang drastis dan beberapa ratus meter jauhnya, tingkat polusi sudah kembali normal seperti di lingkungan sekitar," katanya.
Menurutnya, para pengemudi dapat mengurangi paparan dengan berada di dalam mobil sambil menyalakan sistem pendingin udara, pergi ke dalam ruangan, dan ke ruang terbuka terdekat. Adapun polusi ini bukan dari chargernya langsung tetapi debu lalu lintas yang beterbangan akibat kipas pendingin di dalam kabinet daya.
"Cukup dengan sedikit modifikasi teknis pada kabinet daya tersebut. Emisi yang tidak disengaja oleh pengisi daya cepat ini harus ditangani dengan menambahkan filter udara untuk mencegah redistribusi partikel halus," tutur Zhu.
Perusahaan pengisian daya kendaraan listrik dapat memasang filter di kabinet pengisian daya untuk mengurangi polusi. Lalu, juga dapat menghindari penempatan pengisi daya di dekat tempat-tempat seperti sekolah dan area perumahan. Beberapa perusahaan menyatakan telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko partikulat.
Juru Bicara ChargePoint Holdings Inc yang merupakan salah satu operator jaringan pengisian daya terbesar AS menuturkan pada semua pengisi daya cepat DC saat ini, ChargePoint menerapkan ketinggian minimum untuk saluran masuk dan keluar udara guna membatasi masuknya debu, kotoran, dan air. Perusahaan berencana menambahkan filter udara ke pengisi daya DC-nya untuk lebih mengurangi risiko debu atau air masuk ke dalam sistem, atau partikulat yang keluar.
Pakar Kualitas Udara dan Profesor Harvard T.H. Chan School of Public Health Joe Allen menuturkan mobil berbahan bakar gas masih merupakan risiko kesehatan yang jauh lebih besar baik karena emisinya maupun dampak lingkungan dari stasiun pengisian bahan bakar. Penelitian menunjukkan bahwa stasiun pengisian bahan bakar merupakan sumber utama senyawa organik volatil, kategori bahan kimia yang mencakup karsinogen benzena, sedangkan kendaraan berbahan bakar internal menghasilkan polutan pembentuk kabut asap. Emisi gas rumah kaca juga berdampak buruk bagi kesehatan karena pengaruhnya terhadap perubahan iklim.
"Saya lebih suka mengisi daya kendaraan listrik saya daripada mengisi daya mobil berbahan bakar gas di stasiun pengisian bahan bakar," ucap Allen.