Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Jenewa di Swiss Gratiskan Transportasi Umum karena Lonjakan Polusi

Kota Jenewa, Swiss, gratiskan transportasi umum untuk kurangi polusi ozon akibat suhu tinggi. Kebijakan ini dorong warga gunakan transportasi publik.
Sistem transportasi Swiss Rail di Jenewa, Swiss pada Oktober 2020./Reuters-Denin Balibouse
Sistem transportasi Swiss Rail di Jenewa, Swiss pada Oktober 2020./Reuters-Denin Balibouse
Ringkasan Berita
  • Kota Jenewa di Swiss menggratiskan transportasi umum untuk mengatasi lonjakan polusi ozon yang membahayakan kesehatan.
  • Kadar ozon di Jenewa telah melampaui ambang batas keamanan, dipicu oleh suhu tinggi dan minimnya tutupan awan.
  • Kebijakan ini bertujuan mengurangi emisi lalu lintas dengan mendorong penggunaan transportasi umum dan membatasi kendaraan beremisi tinggi.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Kota Jenewa di Swiss untuk sementara dan pertama kalinya akan menggratiskan transportasi umum. Langkah ini diambil untuk menangkal lonjakan polusi yang signifikan di kota tersebut.

Jenewa yang berlokasi di bagian barat Swiss tengah tengah mengalami puncak polusi ozon yang parah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gas ozon dapat menyebabkan gangguan pernapasan, sakit kepala, hingga memicu serangan asma.

Sistem pemantau anti-smog kota mencatat kadar ozon telah melampaui ambang batas keamanan kesehatan lingkungan sebesar 180 mikrogram per meter kubik dalam periode 24 jam, berdasarkan pernyataan dari Pemerintah Kanton Jenewa.

Pada Selasa (12/8/2025), suhu udara di Jenewa sempat mencapai 37 derajat Celsius dan memicu pemerintah mengeluarkan peringatan gelombang panas untuk wilayah barat dan selatan Swiss. Suhu tinggi dan minimnya tutupan awan menyebabkan polutan ozon terakumulasi dan membutuhkan waktu lebih lama untuk terurai, jelas Kantor Lingkungan Kanton Jenewa, dikutip dari Reuters.

Sebagai respons, mulai Rabu (13/8/2025) transportasi umum di seluruh wilayah kanton digratiskan untuk pertama kalinya. Kebijakan ini bertujuan mendorong warga dan wisatawan beralih dari kendaraan pribadi ke bus, trem, kereta, dan kapal, guna mengurangi emisi lalu lintas.

“Langkah-langkah dalam protokol darurat ini bertujuan menekan emisi nitrogen oksida, khususnya dengan mempromosikan penggunaan transportasi umum dan membatasi pergerakan kendaraan yang paling mencemari,” demikian pernyataan Kantor Lingkungan.

Penumpang tidak memerlukan tiket dan pemeriksaan tiket akan ditangguhkan hingga kualitas udara membaik. Selain itu, antara pukul 06.00 hingga 22.00, hanya kendaraan dengan emisi rendah yang diizinkan melintas di pusat kota.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro