Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina International Shipping (PIS) berkomitmen mewujudkan praktik bisnis berkelanjutan yang menyeimbangkan antara operasional, masyarakat, dan ekosistem laut.
Salah satu inisiatif utama yang menjadi payung program keberlanjutan sosial PIS bersama anak-anak usahanya yang tergabung dalam Subholding Integrated Maritime Logistics (SH IML) adalah "Berseanergi Untuk Laut".
Program ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas pesisir sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian ekosistem laut.
Corporate Secretary PIS Muhammad Baron mengatakan program ini mencakup penyediaan perahu ramah lingkungan bagi nelayan, bantuan fasilitas sanitasi di desa-desa nelayan, serta edukasi kelautan melalui program “Literasea”.
“Sebagai bagian dari Pertamina Group, PIS dan SH IML memiliki tanggung jawab untuk turut berkontribusi terhadap masyarakat Indonesia dengan mendukung visi Asta Cita terkait kemandirian energi nasional yang dibarengi dengan keselarasan dengan lingkungan,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Minggu (18/5/2025).
Salah satu wujud program tanggung jawab sosial diterjemahkan PIS dan SH IML melalui inovasi sosial seperti Rumah Sakit Apung di Papua Barat untuk meningkatkan akses layanan kesehatan masyarakat di wilayah terpencil.
Baca Juga
Selain itu, juga meluncurkan berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang menyasar komunitas pesisir, khususnya nelayan, serta generasi muda di sekitar wilayah operasional perusahaan.
“Kami berharap bisa terus berkontribusi terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar daerah operasional PIS dan Subholding Integrated Marine Logistic,” ujarnya.
Dari sisi lingkungan, PIS dan SH IML telah menetapkan roadmap pengembangan bisnis hijau dengan target kontribusi hingga 34% dan penurunan emisi karbon sebesar 32% pada 2034.
Langkah ini selaras dengan target net zero emission 2050 yang dicanangkan baik oleh PIS maupun International Maritime Organization (IMO).
Beberapa inisiatif yang telah dijalankan antara lain implementasi teknologi ramah lingkungan seperti penggunaan bahan bakar B40, dual-fuel engine, serta desain Green Ship untuk memastikan operasional kelautan tetap efisien dan berkelanjutan.
Baron menambahkan, secara keseluruhan, PIS dan SH IML mengedepankan pendekatan keberlanjutan yang terintegrasi, mencakup aspek sosial, lingkungan, ekonomi, hingga pendidikan dan kesehatan.
Visi ini sekaligus memperkuat posisi Subholding Integrated Maritime sebagai entitas logistik kelautan nasional yang tidak hanya mengutamakan profit, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga keseimbangan alam dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai salah satu pembuktian apresiasi program keberlanjutan, PIS dan dua anak usahanya yaitu Pertamina Trans Kontinental (PTK), dan Pertamina Energy Terminal (PET) menyabet tiga penghargaan dalam ajang CSR Brand Equity and Indonesia Best CSR Awards 2025 dari The Iconomics.