Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa infrastruktur Malaysia, Gamuda Bhd. dan SD Guthrie Bhd. bekerja sama membangun aset pembangkit listrik tenaga surya seiring dengan target kedua perusahaan asal Malaysia tersebut untuk masuk ke ekosistem energi terbarukan.
Gamuda dan SD Guthrie, perusahaan perkebunan sawit terbesar di dunia berdasarkan area tertanam, setuju untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan target kapasitas sebesar 1,2 gigawatt (GW).
“Kolaborasi ini akan mengandalkan kepemilikan aset lahan Guthrie yang luas dan berlokasi strategis yang tersebar di Malaysia, serta pengalaman serta keahlian teknis Gamuda dalam menghadirkan proyek energi terbarukan berkapasitas 3 GW yang terus berkembang di seluruh Asia Pasifik,” tulis perusahaan dalam pernyataan bersama, Rabu (20/8/2025), dikutip dari Bloomberg.
Guthrie Group Managing Director, Mohamad Helmy Othman Basha, menyebut perusahaan telah membidik energi terbarukan sebagai sumber pendapatan baru yang berkelanjutan sekaligus mendukung target emisi nol bersih perusahaan. Menurutnya, aset surya tersebut akan meningkatkan nilai jangka panjang dari portofolio lahan Guthrie.
Kedua perusahaan juga menargetkan lonjakan permintaan energi hijau dari sektor industri dan operator pusat data di Malaysia. Pada fase awal kolaborasi, keduanya akan mengidentifikasi aset lahan Guthrie yang tidak produktif atau kurang dimanfaatkan untuk dikaji potensinya sebagai lokasi pengembangan PLTS, dengan rencana pengumuman lanjutan ke depan.
Gamuda sendiri menjadi salah satu penerima manfaat dari ambisi Malaysia menjadi pusat data center regional. Pada Mei lalu, perusahaan memenangkan kontrak pembangunan pusat data senilai lebih dari 1 miliar ringgit dari afiliasi Google di Malaysia, menurut dokumen resmi perusahaan.
Baca Juga
Perusahaan konstruksi ini menargetkan nilai order book sebesar 40 miliar–45 miliar ringgit (US$9,5 miliar) pada akhir 2025, setelah mencatat rekor tertinggi 36 miliar ringgit tahun lalu. Target tersebut akan ditopang oleh portofolio infrastruktur energi terbarukan yang terus berkembang.
Faris Mohd Yusof, Direktur Eksekutif Gamuda Engineering, menambahkan bahwa Gamuda fokus memperluas portofolionya, khususnya di Malaysia dan Australia. Portofolio ini mencakup berbagai kelas aset seperti tenaga surya, angin, hidro, sistem penyimpanan energi baterai, dan proyek transmisi, dengan kapasitas kolektif lebih dari 3 GW energi terbarukan.