Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tertekan Kendaraan EV dan Tarif AS, Produsen Otomotif Eropa Minta Kaji Target Emisi Karbon

Produsen otomotif Eropa meminta Uni Eropa meninjau target emisi karbon 2035 karena tantangan dari EV China dan tarif AS, serta infrastruktur yang belum siap.
Mercedes EQG 580 Edition One. - Foto Mercedes Benz
Mercedes EQG 580 Edition One. - Foto Mercedes Benz

Bisnis.com, JAKARTA — Uni Eropa menargetkan dapat mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dari sektor otomotif sebesar 100% pada 2035.

Namun demikian, target tersebut dinilai para pemimpin asosiasi produsen mobil dan pemasok otomotif Eropa tak layak. Terlebih, sektor otomotif Eropa tengah menghadapi ancaman ganda berupa persaingan kendaraan listrik dari China dan tarif Amerika Serikat (AS). 

Dalam surat kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, CEO Mercedes-Benz Ola Kaellenius dan CEO powertrain dan sasis di Schaeffler AG Matthias Zink menyatakan mereka tetap berkomitmen mencapai target nol emisi bersih Uni Eropa pada 2050.

Produsen otomotif Uni Eropa kini menghadapi ketergantungan yang hampir total pada Asia untuk baterai, serta infrastruktur pengisian daya yang tidak merata, biaya produksi yang lebih tinggi, dan tarif AS.

Uni Eropa perlu melampaui target kendaraan baru seperti pengurangan emisi CO2 sebesar 55% dari tingkat emisi tahun 2021 untuk mobil dan 50% untuk van pada 2030, dan 100% untuk keduanya di tahun 2035. Mobil listrik memiliki pangsa pasar sekitar 15% dari mobil baru Uni Eropa, sedangkan mobil van sebesar 9%.

"Memenuhi target CO2 mobil dan van yang kaku untuk tahun 2030 dan 2035, di dunia saat ini, sudah tidak mungkin lagi. Mandat dan sanksi hukum tidak akan mendorong transisi ini, tulis mereka. Mobil listrik akan memimpin, tetapi juga harus ada ruang untuk hibrida (plug-in), kendaraan jarak jauh, kendaraan bermesin pembakaran internal yang sangat efisien, hidrogen, dan bahan bakar rendah karbon," demikian bunyi surat dilansir Reuters, Kamis (28/8/2025).

Para produsen otomotif Eropa meminta peraturan CO2 untuk truk dan bus tugas berat juga harus ditinjau. Pada bulan Maret, Komisi sepakat untuk memberi produsen mobil waktu tambahan untuk memenuhi target pengurangan emisi CO2 yang awalnya ditetapkan untuk tahun 2025. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyerukan agar Uni Eropa mencabut larangannya terhadap mesin pembakaran pada 2035.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro