Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Catat Kenaikan Perdagangan Karbon, Tumbuh 483% per Agustus 2025

Perdagangan karbon di IDX Carbon melonjak 483% hingga Agustus 2025, mencapai 696.763 ton CO2e senilai Rp27,74 miliar, dengan frekuensi naik 158% menjadi 129 kali.
Asap hasil pembakaran pembangkit batu bara yang menyumbang hampir separuh pasokan energi di Asia Pasifik. /Bloomberg-Taylor Weidman
Asap hasil pembakaran pembangkit batu bara yang menyumbang hampir separuh pasokan energi di Asia Pasifik. /Bloomberg-Taylor Weidman
Ringkasan Berita
  • Perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) meningkat 483% per Agustus 2025 dengan volume 696.763 ton CO2e dan nilai Rp27,74 miliar.
  • Frekuensi perdagangan karbon naik 158% menjadi 129 kali per 22 Agustus 2025 dibandingkan dengan 50 kali pada periode yang sama tahun lalu.
  • Volume kredit karbon yang dipensiunkan sepanjang 2025 mencapai 553.869 ton CO2e, menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Aktivitas perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) tumbuh signifikan per Agustus 2025 di tengah lesunya pasar secara global. Volume kredit karbon dan frekuensi perdagangan kompak tumbuh dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Data terbaru Bursa Efek Indonesia (BEI) memperlihatkan bahwa volume kredit karbon yang diperdagangkan selama periode 1 Januari–22 Agustus 2025 menembus 696.763 ton setara karbon dioksida (CO2e) dengan nilai Rp27,74 miliar. Volume tersebut naik 483% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 di angka 119.463 ton CO2e senilai Rp6,14 miliar.

Seiring dengan pertumbuhan tersebut, frekuensi perdagangan tercatat naik 158% menjadi 129 kali per 22 Agustus 2025, dari hanya 50 kali pada periode yang sama tahun lalu.

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 Bursa Efek Indonesia Ignatius Denny Wicaksono mengemukakan volume kredit karbon yang diperdagangkan sepanjang 2025 telah mencetak rekor all-time high sejak IDX Carbon resmi meluncur pada September 2023.

Sebagai perbandingan, volume perdagangan karbon pada tahun pertama operasionalnya mencapai 494.254 ton CO2e untuk periode September–Desember. Namun dari segi nilai, torehan pada 2023 menjadi yang tertinggi, yakni di angka Rp30,90 miliar.

“Dari sisi volume perdagangan memang all-time high, sementara kalau dari sisi nilai ada lebih sedikit [daripada 2023],” kata Denny dalam diskusi Update Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) secara daring, Senin (25/8/2025).

BEI turut mencatat rekor volume kredit yang dipensiunkan atau digunakan setelah dibeli (retirement) sepanjang 2025, yakni sebesar 553.869 ton CO2e. Sementara pada 2024 dan 2023, masing-masing volume retirement berada di angka 420.987 ton CO2e dan 6.260 ton CO2e.

“Banyak pembeli yang menggunakan secara bertahap kredit karbon yang telah dibeli, di-keep untuk tahun-tahun berikutnya. Terlihat dari pembelian pada 2023 yang mencapai 494.254 ton CO2e  pada tahun pertama, tetapi secara retirement tahun tersebut 6.260 ton dan naik pada dua tahun berikutnya,” papar Denny.

Secara total, jumlah kredit karbon yang diperdagangkan selama September 2023–Agustus 2025 mencapai 1,60 juta ton CO2e. Sementara total kredit karbon yang dicatat berjumlah 3,05 juta ton setara karbon dioksida.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro