Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral Eropa Tuai Kritik, Minim Ambisi Atur Risiko Iklim pada Obligasi Bank

Bank Sentral Eropa dikritik karena kurang ambisi dalam mengatur risiko iklim pada obligasi bank, meski berencana menerapkan penalti berbasis risiko iklim.
Ilustrasi utang berkelanjutan dan obligasi hijau
Ilustrasi utang berkelanjutan dan obligasi hijau
Ringkasan Berita
  • Bank Sentral Eropa (ECB) dikritik karena dianggap kurang ambisius dalam menerapkan pembatasan risiko iklim pada obligasi bank, terutama yang terkait dengan sektor berisiko tinggi.
  • AFII menyarankan agar ECB memperluas penalti berbasis risiko iklim tidak hanya pada obligasi korporasi, tetapi juga pada obligasi senior dan covered bonds milik bank yang lebih sering digunakan dalam transaksi repo.
  • Kritik ini muncul di tengah perubahan komitmen lingkungan sejumlah bank besar, dengan beberapa lembaga keuangan meninggalkan Net-Zero Banking Alliance (NZBA) akibat tekanan politik terhadap kebijakan ESG.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) menuai kritik karena dinilai belum menerapkan pembatasan lebih ketat terhadap lembaga keuangan yang paling terpapar risiko iklim.

Lembaga riset Anthropocene Fixed Income Institute (AFII) yang selama bertahun-tahun menyoroti dukungan ECB terhadap penerbit obligasi penghasil emisi tinggi, menilai bank sentral seharusnya memberlakukan pembatasan (haircuts) lebih besar pada utang bank yang masih banyak membiayai sektor berisiko iklim. Langkah tersebut dinilai bisa berdampak pada biaya pendanaan untuk lembaga yang tertinggal dalam transisi hijau.

ECB sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk mulai menerapkan penalti berbasis risiko iklim pada obligasi korporasi yang digunakan sebagai agunan dalam transaksi. Penalti ini rencananya mulai berlaku pada paruh kedua tahun depan.

Namun, AFII menilai langkah ini minim ambisi karena hanya menyasar korporasi. Menurut AFII, penalti tersebut seharusnya diperluas ke obligasi senior dan covered bonds milik bank, yang jauh lebih sering dipakai dalam transaksi repurchase agreement (repo) dengan ECB dibandingkan utang korporasi.

AFII memperkirakan, perluasan kebijakan itu akan berdampak pada sekitar sepertiga dari seluruh sekuritas yang dijaminkan ke ECB, dibandingkan kurang dari 2% sesuai proposal ECB saat ini.

Langkah tersebut juga mencerminkan haircuts lebih besar pada utang bank yang masih aktif membiayai industri bahan bakar fosil.

Mengeluarkan obligasi dari lembaga yang tertinggal dalam transisi dari kumpulan agunan kemungkinan tidak berdampak pada stabilitas keuangan, tetapi dapat memberi dampak besar dalam mendorong penyelarasan transisi iklim lembaga keuangan,” tulis Ulf Erlandsson dan Johan Jarnmo dalam laporan AFII yang dikutip dari Bloomberg, Kamis (21/8/2025).

Juru bicara ECB menyatakan instansinya tidak mengomentari usulan dari individu. Namun saat ditanya mengenai alasan mengapa rencana haircut sejauh ini hanya berlaku untuk obligasi korporasi, pejabat tersebut merujuk pada pernyataan di situs resmi bank sentral yang menegaskan bahwa instrumen tersebut akan ditinjau secara berkala, termasuk cakupan dan kalibrasinya.

Kritik AFII muncul di tengah perubahan komitmen lingkungan sejumlah bank besar. Beberapa lembaga keuangan diketahui hengkang dari Net-Zero Banking Alliance (NZBA). Aliansi yang didedikasikan untuk dekarbonisasi sektor keuangan global itu ditinggalkan seiring dengan meningkatnya serangan politik terhadap kebijakan ESG setelah terpilihnya kembali Presiden Amerika Serikat Donald Trump.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro