Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Pertumbuhan Kapasitas Energi Bersih AS Alami Perlambatan di 2025

Pertumbuhan kapasitas energi bersih AS melambat pada 2025, dengan peningkatan hanya 7%. Meski demikian, baterai tetap menjadi pendorong utama, sementara tenaga surya dan angin mengalami perlambatan.
Ladang turbin pembangkit listrik tenaga angin di Movave, California, Amerika Serikat./Reuters-Mike Blake
Ladang turbin pembangkit listrik tenaga angin di Movave, California, Amerika Serikat./Reuters-Mike Blake

Bisnis.com, JAKARTA — Laju penambahan kapasitas baru sistem surya, angin, dan baterai AS telah melambat secara nasional dan di negara-negara bagian utama tahun ini yang berdampak buruk pada sentimen sektor energi bersih. Namun, para pelacak iklim dapat memberikan harapan positif dari pertumbuhan yang berkelanjutan di luar Texas dan California.

Data Energi Cleanview pada pertengahan 2025 menyatakan instalasi gabungan sistem penyimpanan surya, angin, dan baterai diperkirakan akan meningkat sekitar 7% pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu akan menandai perluasan persentase tahun-ke-tahun terkecil dalam jejak teknologi energi tersebut dalam lebih dari satu dekade. Selain itu, terjadi di tengah pemotongan agresif untuk mendukung energi bersih sejak Presiden AS Donald Trump kembali menjabat.

Para aktivis iklim khawatir dengan melambatnya pertumbuhan kapasitas di Texas dan California yang menyumbang lebih dari sepertiga total kapasitas energi bersih nasional tetapi pertumbuhannya lebih rendah dari rerata nasional tahun ini.

Meskipun ada banyak hal yang perlu dikhawatirkan oleh para pelacak energi bersih, namun terdapat tanda-tanda bahwa ekspansi terus berlanjut di luar negara-negara bagian utama yang menggunakan energi bersih yang menunjukkan transisi energi AS mungkin meluas meskipun melambat pada 2025

PERLAMBATAN TENAGA SURYA

Kapasitas tenaga surya telah menjadi bentuk pembangkit listrik bersih yang tumbuh paling cepat selama 5 tahun terakhir dengan kapasitas nasional meningkat sebesar 181% sejak tahun 2020 menjadi sekitar 136.250 megawatt (MW) pada pertengahan tahun 2025. Total kapasitas tenaga surya AS telah tumbuh rerata tahunan sebesar 27% sejak tahun 2020 tetapi sejauh ini pada 2025 hanya tumbuh sebesar 10% dari total tahun 2024 karena perlambatan tajam dalam aktivitas pengembang.

Laju pertumbuhan gabungan instalasi surya di California dan Texas yang merupakan dua negara bagian penghasil surya teratas sejauh ini mencapai 8% pada 2025 sehingga lebih rendah dari rerata nasional terutama karena pertumbuhan kapasitas terendah di California yang pernah tercatat. Pertumbuhan kapasitas di Florida, Nevada, Georgia, dan Virginia ketiganya merupakan 10 negara bagian penghasil surya teratas juga jauh di bawah rerata nasional.
Namun, Arizona, Ohio, dan Indiana yang juga termasuk dalam 10 besar mencatat tingkat pertumbuhan jauh lebih dari 2 kali lipat rerata nasional sehingga mempertahankan tren pertumbuhan nasional secara keseluruhan.

Pertumbuhan kapasitas tenaga angin terus melambat dalam beberapa tahun terakhir akibat kenaikan biaya suku cadang dan tenaga kerja serta kesulitan dalam mengamankan lokasi baru yang sesuai untuk ladang angin. Meskipun demikian, peningkatan total kapasitas angin AS sebesar 1,8% sepanjang tahun ini merupakan peningkatan tahunan terkecil dalam jejak tenaga angin AS setidaknya sejak tahun 2010.

Adapun di antara 10 negara bagian penghasil tenaga angin terbesar, hanya Texas dan Illinois yang mencatat pertumbuhan melebihi rerata nasional tahun ini yakni masing-masing tumbuh 2,1% dan 4,5%, sedangkan tujuh dari sepuluh negara bagian teratas sejauh ini tidak mencatat peningkatan kapasitas sama sekali dibandingkan tahun 2024.

Meskipun demikian, negara bagian di luar 10 produsen tenaga angin terbesar telah meningkatkan kapasitas sebesar 3% sejauh ini tahun ini dari total tahun 2024 yang membantu total nasional bergerak lebih tinggi bahkan ketika negara bagian inti penghasil tenaga angin masih stagnan.

PENYANGGA BATERAI

Sistem penyimpanan energi baterai (BESS) telah menjadi segmen energi bersih dengan pertumbuhan tercepat dalam beberapa tahun terakhir, dan terus berkembang lebih pesat daripada pembangkit listrik tenaga angin dan surya pada 2025.

Data Cleanview menunjukkan total kapasitas BESS skala utilitas terpasang mencapai 33.212 MW pada pertengahan 2025, naik 22% dari total tahun 2024. California dan Texas mencatat tingkat pertumbuhan di bawah rata-rata nasional sejauh ini pada tahun 2025, masing-masing sebesar 11% dan 14%. Namun, Arizona, Nevada, Massachusetts, dan Idaho semuanya 10 negara bagian teratas untuk kapasitas baterai telah mencatat peningkatan kapasitas yang jauh lebih besar daripada rerata nasional. Dengan dukungan federal untuk sistem baterai yang masih tersedia di bawah pemerintahan Donald Trump meskipun insentif untuk tenaga surya dan angin dipotong, baterai diprediksi akan tetap menjadi pendorong pertumbuhan utama kapasitas energi bersih AS di masa mendatang.

Kapasitas gabungan sistem surya, angin, dan baterai mencapai 325.700 MW pada pertengahan 2025, yang menandai peningkatan sebesar 7% atau 20.700 MW dari tahun lalu. Adapun antara 10 negara bagian terbesar berdasarkan kapasitas gabungan surya, angin, dan baterai, Texas mencatat peningkatan volume terbesar dengan peningkatan sebesar 5.250 MW diikuti oleh Arizona, California, dan Indiana.

Florida dan Illinois juga meningkatkan jejak energi bersih mereka secara keseluruhan terutama melalui sistem baterai dan tampaknya akan tetap menjadi pasar yang menarik bagi pengembang baterai di masa mendatang mengingat kebutuhan utilitas lokal untuk mengurangi beban jaringan.

Baterai juga akan tetap diminati di daerah-daerah dengan surplus pembangkit listrik tenaga surya dalam jumlah besar yang ingin dimanfaatkan oleh utilitas untuk digunakan selama periode konsumsi puncak. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun peluncuran kapasitas surya dan angin baru tetap terhambat karena dukungan federal dihapuskan secara bertahap, jejak keseluruhan teknologi bersih tampaknya akan terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya baterai yang digunakan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro