Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhut Sebut Panas Ekstrem Salah Satu Pemicu Karhutla di Riau

Cuaca panas ekstrem dan badai Wipha picu karhutla di Riau. Menhut imbau warga hindari pembakaran lahan, penegakan hukum diperketat.
Petugas Manggala Agni Sumatera IV Daops Pekanbaru melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Minggu (20/7/2025). Berdasarkan data dari petugas di lapangan lahan gambut yang terbakar seluas 8,5 hektare. ANTARA FOTO/Hadly V
Petugas Manggala Agni Sumatera IV Daops Pekanbaru melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Minggu (20/7/2025). Berdasarkan data dari petugas di lapangan lahan gambut yang terbakar seluas 8,5 hektare. ANTARA FOTO/Hadly V
Ringkasan Berita
  • Cuaca panas ekstrem dan badai Wipha di Filipina menjadi faktor utama pemicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.
  • Menteri Kehutanan mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan land clearing dengan pembakaran selama periode 22-28 Juli 2025 karena risiko kebakaran yang tinggi.
  • BNPB bersama Polda Riau, TNI, dan Satgas Karhutla melakukan penegakan hukum dan operasi pemadaman, termasuk Operasi Modifikasi Cuaca, untuk mengatasi kebakaran di 12 kabupaten/kota di Riau.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan cuaca panas ekstrem menjadi salah satu faktor utama yang memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla), termasuk yang terjadi di Riau, baru-baru ini.

Ia menyebutkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa panas ekstrem melanda sejumlah wilayah dalam 10 hari terakhir. Selain itu, badai Wipha di Filipina telah memicu cuaca kering dan mudah terbakar.

“Ini memang ada panas ekstrem 10 hari terakhir, ditambah lagi ada badai Wipha yang melanda Filipina, sehingga pembentukan awan susah dan kemudian sangat kering. Maka itu mudah terbakar,” kata Raja Juli dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/7/2025), dikutip dari Antara.

Ia pun mengingatkan masyarakat Riau agar tidak melakukan land clearing atau pembakaran lahan dan hutan pada 22–28 Juli 2025.

“Data dari BMKG menunjukkan bahwa pada periode 22 sampai tanggal 28 Juli itu tingkat kemudahan terbakar di lapisan-lapisan atas permukaan tanah berpotensi mudah terbakar,” ujar Raja Juli.

Lebih lanjut, Raja Juli mengatakan penegakan hukum akan dilakukan tanpa pandang bulu kepada masyarakat maupun perusahaan yang membakar hutan dan lahan.

“Jadi kepada masyarakat maupun perusahaan ada di Riau, saya sudah berkoordinasi dengan Kapolda, jangan berani-berani melakukan land clearing, membersihkan lahan untuk menanam dengan cara pembakaran, karena potensinya sangat luar biasa buruk,” ujar Raja Antoni.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat karhutla secara merata melanda 12 kabupaten/kota di Riau pada pertengahan Juli 2025. Kebakaran di Kabupaten Kampar dan Bengkalis menjadi yang terparah dengan luas lahan yang terdampak mencapai 100 hektare. Kemudian Kabupaten Rokan Hilir, Siak hingga Indragiri Hilir lebih dari 50 hektare.

Adapun luas lahan terbakar di Kota Pekanbaru seluas 21,08 hektare, bertambah 6 hektare dari laporan kejadian pekan sebelumnya dan api masih terus membara di kawasan terdampak.

Menyusul perkembangan ini, BNPB melaporkan telah melakukan berkoordinasi dengan Polda Riau, TNI, serta Satgas Karhutla setempat untuk menindak para pelaku, termasuk memastikan pembuktian di lokasi kejadian.

Upaya ini bersamaan dengan pengerahan pasukan pemadam di lapangan dan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap tiga yang ditujukan untuk menurunkan hujan di wilayah rawan guna mempercepat pemadaman dan mencegah kabut asap meluas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro