Bisnis.com, JAKARTA – Pertamina NRE, sebagai subholding energi baru dan terbarukan PT Pertamina (Persero), menerima estafet kepemimpinan dari Malaysia pada Clean Energy Task Force (CETF) Asean Council on Petroleum (Ascope).
Kepemimpinan Pertamina NRE diharapkan dapat mendorong kolaborasi negara-negara Asean dalam pengembangan energi bersih dan transisi energi berkelanjutan di kawasan.
Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, Fadli Rahman enegaskan komitmennya untuk terus mendorong pencapaian tujuan CETF, khususnya dalam mempercepat implementasi energi bersih dan berkelanjutan, meningkatkan kerja sama lintas negara, serta menyelaraskan inisiatif Ascope dengan target transisi energi Asean secara keseluruhan.
Adapun serah terima kepemimpinan ini berlangsung pada Mid-Year Task Force Meeting yang diselenggarakan pada 23 April 2025 di Singapura.
“Kami merasa bangga dan terhormat dipercaya memimpin Task Force ini. Ini adalah kesempatan strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama regional, khususnya dalam mendorong transisi energi yang inklusif dan berkelanjutan di Asean,” ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Senin (28/4/2025).
Kepemimpinan Pertamina NRE dalam CETF Ascope 2025 menegaskan peran strategis Indonesia dalam kancah energi Asean, serta memperkuat komitmen nasional terhadap target Net Zero Emission 2060 dengan terus berupaya mengembangkan energi baru terbarukan serta inisiatif hijau lainnya.
Baca Juga
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina berkomitmen menjadikan Ascope sebagai platform kolaborasi di Asean yang mendorong solusi energi yang aman, terjangkau, dan tangguh demi kesejahteraan seluruh negara anggota.
“Tujuan Pertamina adalah memfasilitasi kerja sama regional, memastikan keamanan energi, serta mempromosikan praktik berkelanjutan demi memperkuat kemakmuran Asean,” kata Fadjar.
Adapun Ascope merupakan sebuah organisasi regional yang dibentuk oleh negara-negara anggota Asean untuk bekerja sama di bidang minyak dan gas bumi pada 1975.