Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Misi Prabowo Berburu Pendanaan Energi Hijau di COP29

Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengendalian iklim global melalui berbagai kebijakan dan siap menampung aliran investasi asing
Iim Fathimah Timorria,Mochammad Ryan Hidayatullah
Selasa, 12 November 2024 | 10:00
Pengunjung COP29 yang diselenggarakan di Azerbaijian/istimewa
Pengunjung COP29 yang diselenggarakan di Azerbaijian/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengendalian perubahan iklim global yang saat ini tengah mengalami krisis.

Presiden Prabowo Subianto yang diwakili para delegasi, salah satunya Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan tiga tujuan utama dari Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim (COP29 UNFCCC) yang baru dibuka di Baku, Azerbaijan, Senin (11/11/2024).

Hanif mengatakan tujuan pertama yakni meningkatkan upaya dan diplomasi dalam memperkuat strategi aksi iklim Indonesia dan inovasi antara negara-negara dunia.

"Kami ingin berbagi perjalanan kami, pencapaian kami, dan bahkan tantangan kami dalam semangat transparansi dan kolaborasi," kata Hanif dalam acara tersebut.

Kedua, Paviliun Indonesia juga bertujuan untuk mempromosikan program pengendalian perubahan iklim Indonesia dengan pendekatan integratif dan kolaboratif konservatif. 

Hanif percaya bahwa dengan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah, LSM, sektor swasta, dan masyarakat sipil, dapat menciptakan pendekatan yang komprehensif dan inklusif untuk mengatasi tantangan iklim.

Ketiga, Paviliun Indonesia bertujuan mewadahi ide-ide progresif terkait antisipasi perubahan iklim. 

"Menempa kemitraan dan menciptakan peluang dalam ketahanan iklim dan seterusnya," katanya.

Delegasi-delegasi dari hampir 200 negara akan memulai serangkaian negosiasi dalam COP29 pada Senin ini sampai 22 November 2024 di Baku, Azerbaijan. 

Pertemuan ini bakal membahas berbagai isu mendesak terkait krisis iklim, mulai dari pasar karbon, pendanaan reparasi lingkungan sampai transisi energi.  

COP atau Conference of the Parties adalah konferensi tahunan yang mempertemukan negara-negara anggota yang meratifikasi United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). 

Kerangka kerja sama ini terbentuk pada 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Kehadiran UNFCCC sekaligus menjadi penanda dimulainya komitmen negara-negara dunia dalam mengurangi dampak negatif aktivitas manusia terhadap sistem ekologi bumi. 

Tahun ini, giliran Baku ibukota Azerbaijan yang menjamu para delegasi. Ini adalah kali pertama konferensi iklim di gelar di kawasan Kaukasus, sebuah wilayah geografis antara Eropa Timur dan Asia Barat.

Komitmen dan Kebijakan Iklim Prabowo

Ketua Delegasi Indonesia untuk COP29 Hashim Djojohadikusumo mengungkap sejumlah komitmen dan kebijakan iklim terbaru yang disiapkan pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto.

Dalam kesempatan tersebut, Hashim kembali menyampaikan komitmen Indonesia untuk merealisasikan kesepakatan terkait iklim dan lingkungan yang telah dicapai pada masa pemerintahan sebelumnya. 

“Indonesia ingin kembali menekankan komitmen pemerintahan Prabowo untuk melaksanakan komitmen yang telah dicapai pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Megawati,” kata Hashim.

Pada kesempatan tersebut, Hashim juga membocorkan sejumlah inisiasi dan pesan yang dititipkan Prabowo soal arah kebijakan lingkungan Indonesia. Sebagaimana diketahui, Prabowo tidak bisa hadir langsung dalam COP karena kunjungan kenegaraan ke negara mitra seperti China dan Amerika Serikat.

Salah satu kebijakan yang disiapkan untuk memastikan komitmen Indonesia dalam pengurangan emisi dan transisi ke energi bersih, kata Hashim, mencakup rencana untuk membangun pembangkit listrik baru dengan kapasitas energi 100 gigawatt dalam 15 tahun ke depan. Dari target tersebut, 75% di antaranya akan bersumber dari energi baru terbarukan yang mencakup energi surya, air, panas bumi dan nuklir.

Ada pula komitmen Indonesia untuk mengembangkan carbon capture and storage atau penyerapan karbon. Hashim mengatakan rencana ini didukung oleh potensi akuifer garam (saline aquifers) yang besar. Sebagai catatan, saline aquifers merupakan lapisan bawah tanah yang mengandung air asin dengan kadar garam tinggi. Air ini memiliki potensi sebagai tempat penyimpanan karbon dioksida (CO2).

“Kami estimasi kapasitas penyimpanan karbon kita mencapai 500 miliar ton CO2. Sebagai perbandingan betapa besarnya kapasitas ini, emisi karbon negara tetangga Singapura adalah 40 juta ton per tahun,” lanjutnya.

Hashim mengatakan sejumlah perusahaan multinasional telah menyampaikan ketertarikan untuk berinvestasi dalam pengembangan penyerapan karbon ini. Beberapa di antaranya adalah ExxonMobil dan British Petroleum (BP).

COP29 juga menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menyatakan kesiapannya dalam perdagangan karbon global. Hashim mengatakan selama kurun 2018-2020, Indonesia telah menyerap 577 juta ton karbon. Kredit penyerapan karbon tersebut siap ditawarkan kepada negara-negara atau korporasi.

“Beberapa negara telah menyatakan ketertarikan untuk membeli, seperti Kerajaan Norwegia dengan komitmen 300 juta ton. Negara Teluk juga menawarkan untuk membeli 287 juta ton karbon dan Kementerian Lingkungan Hidup juga menyiapkan kesiapan karbon kredit sebanyak 600 juta ton yang akan ditawarkan dalam dua bulan ke depan,” paparnya.

Inisiasi Indonesia juga mencakup rencana untuk penanaman 12,7 juta hektare hutan tropis yang mengalami kerusakan imbas dari bencana kebakaran lahan. Untuk merealisasikan komitmen ini, Hashim menyebutkan Indonesia memerlukan dukungan pendonor, baik dari negara mitra maupun organisasi nirlaba.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper