Bisnis.com, JAKARTA — Pembangunan proyek properti mengusung konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan terus didorong.
Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto mengatakan kebutuhan akan bangunan ramah lingkungan kini semakin mendesak di tengah tantangan perubahan iklim dan urbanisasi. Menurutnya, penggunaan material rendah emisi dan aman bagi lingkungan sangat penting sebagai bagian dari tanggung jawab bersama menjaga bumi.
"Produk ramah lingkungan bukan lagi tren, melainkan kebutuhan nyata untuk arsitektur berkelanjutan," ujarnya dilansir Antara, Senin (18/8/2025).
CEO PT Propan Raya Kris Rianto Adidarma menuturkan perlunya komitmen dunia arsitektur untuk mendorong desain dan bangunan yang ramah lingkungan.
"Ini perlu ada kolaborasi antara dunia arsitektur dengan pengembang. Arsitektur berkelanjutan merupakan kebutuhan mendesak, bukan sekadar pilihan gaya hidup," katanya.
Principle Han Awal Architect Gregorius Antar Awal menuturkan diperlukan komitmen untuk terus menghasilkan bangunan modern dengan mengangkat kelokalan, tradisi dan budaya Indonesia supaya tidak terjebak d imasa lalu, tapi bisa dibawa ke masa kini dan masa depan.
Baca Juga
Sementara itu, Head of Investor Relations PT Ciputra Development Tbk Aditya Ciputra Sastrawinata mengatakan hingga kini terdapat 7 proyek yang bersertifikasi hijau. Ketujuh proyek tersebut terdiri dari 5 proyek high rise dan 2 proyek hunian.
"Enam dari tujuh sertifikasi tersebut adalah sertifikasi EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies) dan 1 merupakan sertifikasi greenship. Adapun salah satu proyeknya DBS Bank Tower kami," ucapnya.
Pencapaian keberlanjutan perusahaan selama tahun 2024 yakni berhasil menghemat konsumsi energi listrik 195.373 megawatt hour (MWh), menekan emisi gas rumah kaca 165,774 ton karbon dioksida ekuivalen (CO2eq), sebanyak 2.527 ton limbah daur ulang yang dijadikan kompos dan memiliki 3,2 juta meter persegi ruang terbuka hijau yang tersebar di seluruh proyek CTRA.
CTRA berhasil mendapatkan fasilitas pinjaman hijau pertama dari Bank HSBC pada bulan Oktober 2024 untuk proyek perkantoran Ciputra World 2. Pinjaman tersebut senilai Rp950 miliar untuk jangka waktu selama 7 tahun dan secara khusus ditujukan kepada proyek yang berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan termasuk sertifikasi bangunan hijau yang sudah diraih oleh yaitu sertifikasi EDGE. Adapun proyek perkantoran tersebut dapat menghemat energi sebesar 21%, penghematan air sebesar 43%, kandungan lebih sedikit karbon dalam material sebesar 78%, dan penghematan karbon dioksida operasional sebesar 818,11 ton karbon dioksida per tahun
Untuk diketahui, Hubexo Asia Award yang sebelumnya dikenal dengan nama BCI Asia Award, memberi apresiasi kepada 10 arsitek dan 10 pengembang terbaik Indonesia yang dinilai konsisten mendorong kemajuan pembangunan berkelanjutan di Tanah Air. Penghargaan ini menjadi simbol komitmen terhadap kualitas, inovasi, dan kepemimpinan di industri arsitektur dan properti
Dengan semangat kolaborasi, Hubexo Asia Award 2025 tak hanya menjadi ajang penghargaan, tetapi juga panggung edukasi dan inspirasi untuk mendorong terciptanya desain yang indah sekaligus bertanggung jawab pada masa depan bumi. Momentum ini semakin menegaskan bahwa masa depan arsitektur Indonesia ada di tangan para kreator yang memadukan estetika, inovasi, dan keberlanjutan.
Adapun daftar pemenang tahun ini antara lain Airmas Asri, Han Awal Architect, Arkonin, serta tujuh firma arsitektur lain sebagai Top 10 Architects. Di kategori pengembang, penghargaan diberikan kepada nama-nama besar seperti Sinar Mas Land, Summarecon Agung, Ciputra Development, dan Agung Podomoro Land.