Bisnis.com, JAKARTA — Empat reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Gravelines di Prancis akan kembali beroperasi secara bertahap sepanjang pekan ini setelah sempat dimatikan karena kerumunan ubur-ubur di sistem pendinginnya.
Data EDF, perusahaan listrik di Prancis yang mengoperasikan Gravelines, memperlihatkan bahwa pemulihan operasional ini sedikit lebih lambat dari rencana awal.
PLTN yang berlokasi di Prancis utara itu merupakan salah satu yang terbesar di negara tersebut. Infrastruktur Gravelines menggunakan pendingin dari kanal yang terhubung ke Laut Utara dan enam unitnya masing-masing menghasilkan 900 megawatt (MW) listrik, atau total 5,4 gigawatt (GW).
Reaktor pertama, Unit 6, dijadwalkan beroperasi kembali pada Selasa (12/8/2025) waktu setempat, diikuti satu reaktor setiap hari hingga seluruh empat unit kembali aktif pada Jumat (15/8/2025). Dalam rencana awal, semua reaktor tersebut akan dihidupkan kembali pada Selasa.
EDF tidak memberikan alasan atas keterlambatan ini, meski Prancis tengah dilanda gelombang panas yang mempersulit pengoperasian sistem pendingin reaktor. Hingga pukul 12.50 GMT Selasa (12/8/2025), data yang dikutip Reuters menunjukkan bahwa Unit 6 masih belum kembali beroperasi.
Seluruh PLTN Gravelines sempat dihentikan pada Senin (11/8/2025) setelah sistem pendingin secara tak terduga diserbu ubur-ubur dalam skala besar. Empat reaktor kemudian dihentikan sementara, sementara dua unit lainnya sudah lebih dulu menjalani perawatan terjadwal.
Baca Juga
Ubur-ubur tersebut adalah spesies English Barrel, jenis asli yang tidak menyengat dan dapat tumbuh dengan panjang hingga 90 sentimeter, menurut ilmuwan warga Aäron Fabrice de Kisangani. Ia menjelaskan arus laut mendorong ubur-ubur dari pelabuhan menuju kanal PLTN, lalu tersedot ke sistem pendingin dan terperangkap di filter.
Suhu rata-rata laut yang lebih tinggi tahun ini berpotensi memicu ledakan populasi ubur-ubur yang lebih besar. Ubur-ubur juga cenderung bertahan lebih lama di Laut Utara karena musim gugur dan musim dingin yang lebih hangat.
Serbuan ubur-ubur ke infrastruktur PLTN ini bukanlah yang pertama. PLTN Torness di Skotlandia mengalami masalah serupa pada 2011, sementara Gravelines sendiri pernah terganggu pada 1993. Para ilmuwan memperingatkan fenomena ini dapat makin sering terjadi akibat pemanasan global, masuknya spesies invasif, hilangnya habitat predator, dan penangkapan ikan berlebih.