Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Pastikan Kemantapan Iklim Investasi PLTP Buat Investor, Swasta Tertarik?

Komponen harga jual listrik PLTP memang menjadi salah satu pertimbangan para calon investor.
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)/ Bisnis - Puspa Larasati
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)/ Bisnis - Puspa Larasati

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kemantapan iklim investasi pembangunan pembangkit energi baru terbarukan khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan harga jual energi listrik bersumber dari panas bumi saat ini ditetapkan di angka 9,5 sen per kilowatt-hour (kWh). Menurutnya, harga tersebut sudah sangat menjanjikan sehingga saat ini pemerintah tidak perlu merumuskan insentif bagi para calon investor yang berminat.

“Harga sudah naik itu sudah bagus, insentif itu [hitungannya]. 9,5 sen bos, Ini sudah bagus. Logikanya begini loh, saya kan mantan pengusaha. Kalau tidak ekonomis, nggak jalan barang ini, itu logikanya,” ujarnya saat ditemui di PLTP Blawan Ijen, Bondowoso, Kamis (26/6/2025).

Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama Medco PT Energi Internasional Tbk (MEDC) Hilmi Panigoro menuturkan komponen harga jual listrik PLTP memang menjadi salah satu pertimbangan para calon investor. Adapun ketetapan harga jual di angka 9,5 sen per kWh memang dinilai feasible secara bisnis apabila proses konstruksi PLTP dilakukan di area yang sudah memadai konektivitasnya.

“9,5 sen per kWh di awal, kalau medannya tidak terlalu kompleks, subsurface-nya tidak terlalu kompleks, itu bisa dicapai. Makanya itu kita harus lihat betul-betul case by case,” ucapnya. 

Meski demikian, Bos MEDC itu menyebut pada dasarnya nilai pengembalian investasi atau return yang diharapkan oleh para calon investor dapat mencapai 12%.

“Yang paling penting memang harga. Hari ini terus terang dari yang ada nih, return jual relatif rendah. Paling-paling hampir 10%, di bawah 10%. Kami mengharapkan, sebetulnya dari investor, kalau bisa sih return itu bisa mencapai sekitar 12%,” katanya. 

Untuk diketahui sebelumnya, pemerintah memang berencana melelang 10 wilayah kerja panas bumi (WKP) pada tahun ini.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM menuturkan proses lelang dilakukan melalui platform Geotermal Energy Information System atau GENESIS. 

"Peluang investasi energi panas bumi kini terbuka melalui platform GENESIS dari Direktorat Jenderal EBTKE!" tulis Ditjen EBTKE melalui akun Instagram resmi @djebtke dikutip Minggu (25/5/2025).

Adapun, berikut daftar 10 WKP yang bakal dilelang pemerintah dalam waktu dekat.

1. Danau Ranau, status: high enthalpy; cadangan mungkin: 42,6 MW; pengembangan: 20 MW 

2. Gunung Endut, status: medium enthalpy; cadangan mungkin: 38 MW; pengembangan: 35 MW 

3. Gunung Galunggung, status: medium enthalpy; cadangan mungkin: 110 MW; pengembangan: 110 MW 

4. Gunung Tampomas, status: medium enthalpy; cadangan mungkin: 32 MW; pengembangan: 30 MW 

5. Gunung Ciremai, status: medium enthalpy; cadangan mungkin: 27 MW; pengembangan: 25 MW 

6. Songgoriti, status: high enthalpy; cadangan mungkin: 35 MW; pengembangan: 35 MW 

7. Oka Ile Ange, status: medium enthalpy; cadangan mungkin: 31 MW; pengembangan: 10 MW 

8. Lainea, status: medium enthalpy; cadangan mungkin: 66 MW; pengembangan: 20 MW. Sebagai catatan, WKP Lainea belum masuk dalam draf RUPTL 2024-2035 

9. Telaga Ranu, status: high enthalpy; cadangan mungkin: 72 MW; pengembangan: 40 MW 

10. Banda Baru, status: med-high enthalpy; cadangan mungkin: 25 MW; pengembangan: 20 MW.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper