Bisnis.com, JAKARTA — PLN Indonesia Power (PLN IP) akan meningkatkan kapasitas Hydrogen Refueling Station (HRS) atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) Senayan sebagai penunjang kendaraan ramah lingkungan pertama di Indonesia.
Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan, hidrogen hijau menjadi energi masa depan di Tanah Air. Oleh sebab itu, PLN IP mengambil langkah cepat dalam pengembangannya dengan menyediakan infrastruktur dari hulu hingga hilir.
"PLN IP telah mengembangkan green hydrogen atau hidrogen hijau, mulai dari hulu melalui green hydrogen plant [GHP] hingga di sisi hilir yaitu hydrogen refueling station [HRS] atau SPBH," kata Edwin melalui keterangan resmi dikutip Selasa (22/4/2025).
Menurutnya, SPBH Senayan ini merupakan yang pertama di Indonesia dan menjadi bagian dari peta jalan nasional pengembangan energi hidrogen. SPBH ini diharapkan dapat menjadi model awal bagi pengembangan infrastruktur serupa di kota-kota lain.
Dewin menyebut, dalam beberapa tahun ke depan, keberadaan SPBH di berbagai titik akan menjadi kunci penting dalam mewujudkan transportasi berbasis hidrogen.
"Sintesa antara pemerintah, BUMN dan sektor swasta dapat mewujudkan inovasi hijau yang berdampak luas dan mempercepat pencapaian target net zero emission Indonesia," ucap Edwin.
Sementara itu, General Manager Unit Bisnis Pembangkitan Priok Buyung Arianto menyampaikan, SPBH Senayan ini akan terus ditingkatkan kapasitasnya.
Dia menyebut, saat ini SPBH Senayan memiliki hydrogen refueller dengan spesifikasi charging pressure (CP) 350 bar dengan kecepatan pengisian kurang dari 5 menit.
"Ke depan kami akan menambahkan spesifikasinya hingga 700 bar dengan kecepatan pengisian kurang dari 3 menit," ujar Buyung.
Pembangunan SPBH Senayan merupakan bagian dari strategi PT PLN (Persero) beserta subholdingnya untuk mencapai target net zero emission. Pembangunan SPBH itu juga sebagai dukungan untuk transisi energi pada sektor transportasi di Indonesia.
Sebagai upaya konkret pada kesiapan sisi hulu pasokan hidrogen, sejak 2023, PLN telah mengoperasikan green hydrogen plant (GHP) di 22 lokasi, 13 di antaranya milik PLN Indonesia Power.
Adapun, GHP atau tempat produksi hidrogen milik PLN IP ini berlokasi di 13 pembangkit, di antaranya PLTU Pangkalan Susu, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan, dan PLTU Lontar.
Lalu, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Tambak Lorok, PLTG Pemaron, PLTGU Grati, PLTU Adipala, dan PLTP Kamojang.
Dengan 13 unit GHP ini, PLN IP mampu memproduksi hidrogen 80 ton per tahun, berkontribusi 40% dari total GHP PLN. Hasil produksi green hydrogen tersebut sebanyak 32 ton per tahun digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit (cooling generator).
Sementara itu, 48 ton lainnya dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.
PLN IP Bakal Tingkatkan Kapasitas SPBU Hidrogen Senayan
PLN Indonesia Power (PLN IP) akan meningkatkan kapasitas Hydrogen Refueling Station (HRS) atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) Senayan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mochammad Ryan Hidayatullah
Editor : Denis Riantiza Meilanova
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

4 jam yang lalu
Kinerja Moncer, Adi Sarana (ASSA) Siap Tancap Gas?
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
