Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polusi Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Temuan menunjukkan mikroplastik mengurangi fotosintesis sebesar 7,05% hingga 12,12% pada tanaman darat, ganggang laut, dan ganggang air tawar.
Ilustrasi sampah dari kemasan plastik/ Freepik
Ilustrasi sampah dari kemasan plastik/ Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Tim ilmuwan China berhasil mengidentifikasi konsekuensi yang signifikan tetapi kerap terabaikan dari polusi mikroplastik, yaitu dampaknya yang berbahaya terhadap fotosintesis, sebuah proses fundamental yang mendorong produktivitas primer dan ketahanan pangan di Bumi.

Dilansir Antara, studi tersebut yang dilakukan oleh tim peneliti dari Institut Ilmu Tanah di Akademi Ilmu Pengetahuan China (ISSCAS) dan Universitas Nanjing diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

Mikroplastik yaitu partikel plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter, mencemari lingkungan mulai dari sedimen laut dalam hingga gletser di pegunungan.

Meskipun kesadaran akan risiko lingkungan telah meningkat, namun dampak fotosintesisnya pada tingkat ekosistem masih kurang dipahami.

Tim peneliti itu melakukan sebuah analisis komprehensif mengenai hubungan antara paparan mikroplastik dan fotosintesis di seluruh ekosistem darat, laut, dan air tawar.

Dengan memeriksa 3.286 pengamatan dari 157 studi menggunakan pendekatan meta-analisis dan pembelajaran mesin, mereka menghitung penurunan fotosintesis global yang disebabkan oleh polusi mikroplastik.

Temuan menunjukkan mikroplastik mengurangi fotosintesis sebesar 7,05% hingga 12,12% pada tanaman darat, ganggang laut, dan ganggang air tawar.

Penurunan ini setara dengan perkiraan penurunan global tahunan sebesar 4,11 hingga 13,52 persen pada tanaman pangan utama, seperti beras, gandum, dan jagung.

Dalam ekosistem akuatik, gangguan fotosintesis yang disebabkan oleh mikroplastik diperkirakan mengurangi produktivitas primer bersih sebesar 0,31 hingga 7,24 persen.

"Temuan ini menggarisbawahi mikroplastik merupakan ancaman yang tersembunyi namun terus berlanjut terhadap ketahanan pangan global," kata Dang Fei, seorang profesor di ISSCAS.

Studi tersebut juga menyoroti strategi mitigasi yang potensial. Para peneliti memperkirakan dengan mengurangi tingkat mikroplastik di lingkungan sebesar 13 persen dapat mengurangi kehilangan fotosintesis sekitar 30 persen.

Temuan itu menekankan kebutuhan mendesak untuk mengatasi polusi mikroplastik sebagai faktor penting yang memengaruhi produktivitas primer global.

Studi tersebut menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan strategi mitigasi polusi plastik ke dalam inisiatif keberlanjutan dan ketahanan pangan yang lebih luas.

Tim peneliti itu juga menyerukan pengumpulan data yang lebih luas dan studi lapangan lebih lanjut guna lebih memahami mekanisme di balik gangguan fotosintesis yang disebabkan oleh mikroplastik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper