Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Dikabarkan Resmi Keluar dari JETP

AS sempat didaulat sebagai salah satu pemimpin dalam skema pembiayaan transisi energi JETP dengan komitmen mencapai US$3 miliar untuk Indonesia dan Vietnam
Tumpukan batu bara di depan cerobong asap industri dengan latar langit biru./Bloomberg - Waldo Swiegers
Tumpukan batu bara di depan cerobong asap industri dengan latar langit biru./Bloomberg - Waldo Swiegers

Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah mengajukan penarikan diri untuk keluar dari Just Energy Transition Partnership (JETP), sebuah koalisi yang mengakomodasi pembiayaan transisi energi dari negara kaya ke negara berkembang untuk beralih dari batu bara ke energi bersih.

JETP yang terdiri atas 10 negara donor pertama kali diumumkan dalam perundingan iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia pada 2021.

Indonesia, Vietnam, Afrika Selatan dan Senegal menjadi sederet negara pertama yang didaulat sebagai penerima hibah, pinjaman, dan jaminan keuangan untuk melakukan transisi energi dalam payung kolaborasi JETP.

Mengutip Reuters, dua pejabat asing yang mengetahui secara langsung kabar ini menyebutkan bahwa AS telah menarik diri dari program JETP untuk negara tersebut. Salah satu sumber juga menyebutkan bahwa AS turut keluar dari semua program JETP, termasuk pembiayaan di Indonesia.

Sumber lain yang mengetahui perkembangan ini menyatakan bahwa AS telah menarik diri dari JETP di Indonesia dan Afrika Selatan.

 "Kami telah diberitahu oleh AS tentang keputusan mereka untuk mundur," kata sumber lain yang berbasis di Afrika Selatan dan berasal dari kelompok donor.

"Sumber pendanaan yang signifikan masih tersedia, dan International Partners Group tetap berkomitmen penuh untuk mendukung Afrika Selatan dalam melaksanakan transisi energi berkeadilan melalui kemitraan ini," tambahnya.

Sejak Presiden Donald Trump kembali menjabat pada Januari 2025, Washington memang telah memangkas bantuan luar negeri dan mendorong pengembangan bahan bakar fosil.

Departemen Luar Negeri AS belum memberikan tanggapan resmi atas permintaan komentar yang diajukan Reuters. Sementara itu, para sumber yang memberikan informasi pengunduran AS menolak disebutkan namanya karena tidak memiliki wewenang untuk berbicara secara resmi.

Komitmen pembiayaan AS untuk transisi energi Indonesia dan Vietnam tercatat melampaui US$3 miliar secara total. Sebagian besar komitmen ini rencananya disalurkan melalui pinjaman komersial. Sementara di Afrika Selatan, AS berkomitmen sebesar US$1,06 miliar dari total $11,6 miliar yang dijanjikan untuk negara tersebut.

Utusan Khusus Presiden RI Prabowo Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo mengemukakan belum lama ini bahwa Jerman akan menggantikan AS sebagai salah satu pemimpin pembiayaan dalam JETP.

Hal ini dia sampaikan seiring dengan nihilnya realisasi pembiayaan dari AS dan keputusan teranyar Washington untuk keluar dari Perjanjian Paris dan menghentikan sejumlah pembiayaan ke luar negeri di bawah kebijakan Presiden Donald Trump.

“Pemerintah Jerman memutuskan untuk menggantikan posisi Amerika Serikat untuk mempimpin JETP,” kata Hashim dalam forum Indonesia Green Energy Investment Dialogue 2025 di Jakarta, Kamis (27/2/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper