Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemanfaatan POME Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Sektor perkebunan sawit punya peran krusial untuk mendukung komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% pada 2030.
Kumpulan buah sawit yang telah lepas dari tandan sebelum dikirim ke pabrik kelapa sawit PT Sahabat Mewah dan Makmur, Belitung Timur, Rabu (28/8/2024). / Bisnis-Annasa Rizki Kamalina
Kumpulan buah sawit yang telah lepas dari tandan sebelum dikirim ke pabrik kelapa sawit PT Sahabat Mewah dan Makmur, Belitung Timur, Rabu (28/8/2024). / Bisnis-Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA – Pemanfaatan limbah cair kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME) bisa dijadikan untuk mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca

Kepala International Research Institute for Environment and Climate Change Institut Pertanian Bogor (IPB), Rizaldi Boer menekankan pentingnya pengelolaan limbah dalam industri ini. Sejauh ini, emisi dari industri sawit mencapai 143 juta ton CO² equivalent per tahun, atau menyumbang hampir 18% dari total emisi nasional.

Untuk itu, peran sektor perkebunan sawit menjadi krusial untuk mendukung komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% pada 2030.

"Melalui pengelolaan limbah yang lebih baik, efisiensi energi, perlindungan hutan, serta restorasi lahan gambut, sektor ini dapat mengurangi emisi dalam jumlah signifikan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (2/3/2025).

Rizaldi menjelaskan limbah cair dari proses pengolahan kelapa sawit menjadi salah satu penyebab utama. Namun, teknologi modern dapat membantu mengatasi masalah ini. "Dengan teknologi seperti evaporasi, emisi dari POME dapat dikurangi hingga 90%-95%," ujar Rizaldi.

Tidak hanya mengurangi emisi, pengelolaan limbah diklaim dapat menghasilkan produk bernilai. Limbah padat sawit dapat diolah menjadi biochar, yang berpotensi mengurangi hingga 1,5 ton CO². "Potensi produksi biochar mencapai 583 ribu ton, memberikan manfaat besar bagi tanah," jelasnya.

Langkah-langkah strategis diperlukan untuk mengurangi emisi GRK dari sektor perkebunan sawit, terutama menghadapi perubahan iklim. Tidak hanya di Indonesia, tantangan industri perkebunan sawit juga terjadi di negara lain, seperti Kolombia. 

Plant Breeding Leader Cenipalma, Ivan Mauricio Ayala Diaz mengatakan bahwa peningkatan suhu global, emisi gas rumah kaca, dan perubahan penggunaan lahan berdampak signifikan pada ekosistem, satwa, manusia, dan terutama tanaman kelapa sawit.

Salah satu dampak utama adalah penurunan produksi per hektare akibat perubahan suhu dan tekanan lingkungan, yang mempengaruhi ekologi dan reproduksi tanaman sawit.

Penurunan hasil pembuahan, serta gangguan dalam penyerbukan oleh kumbang, menjadi perhatian utama, dengan contoh nyata di Kolombia yang menunjukkan dampak besar dari perubahan iklim ini.

Selama 15 tahun terakhir, epidemi yang menyerang kelapa sawit telah menyebabkan kerugian besar, dengan 168.000 Ha perkebunan terdampak dan kerugian finansial mencapai 3,1 juta dolar. 

Situasi ini menegaskan perlunya strategi mitigasi yang tepat guna mengurangi dampak buruk perubahan iklim terhadap industri kelapa sawit.

“Cenipalma, sebagai pusat penelitian kelapa sawit di Kolombia, telah menerapkan berbagai inovasi agronomi untuk meningkatkan ketahanan tanaman sawit,” ujarnya.

Misalnya terkait teknik agronomi dasar dan irigasi artifisial, Diaz mengaku, bahwa di Kolombia, penelitian kembali ke teknik agronomi dasar telah memberikan hasil positif. Beberapa eksperimen dilakukan di wilayah utara dan selatan untuk mengoptimalkan ketersediaan air.

“Irigasi artifisial diuji dengan tiga metode berbeda, dan hasilnya menunjukkan bahwa sistem dripper dapat meningkatkan panen hingga 90% dengan efisiensi air yang lebih tinggi,” tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper