Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jurus Pengembang Bangun Proyek Properti Berkelanjutan

Dalam membangun proyek properti, pengembang juga mengusung nilai inklusivitas, kreativitas dan orientasi pada komunitas serta menjaga alam dan lingkungan
Ilustrasi kawasan hunian hijau. /istimewa
Ilustrasi kawasan hunian hijau. /istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Saat ini properti yang mengusung sustainability tengah menjadi tren.

CEO Greenwoods Group Okie Imanto mengatakan perusahaan berkomitmen untuk turut serta membangun properti yang berkelanjutan. Salah satunya dengan menggunakan material lokal dan ramah lingkungan. Dalam membangun proyek properti, pengembang juga mengusung nilai inklusivitas, kreativitas dan orientasi pada komunitas serta menjaga alam dan lingkungan

“Kami menggunakan material lokal sebanyak mungkin yang ada di daerah,” ujarnya kepada Bisnis dikutip Jumat (21/2/2025).

Selain itu, pengembang juga bekerja sama dengan arsitek Urban Plus dalam membangun gedung yang mengusung net zero emission pertama di Indonesia. Gedung yang dimulai pembangunannya sejak akhir Januari ini berada di wilayah Serpong.

“Nantinya ini akan menjadi hub arsitek dan desainer yang mengembangkan proyek di IKN. Gedung ini menjadi yang pertama mengusung net zero emission,” katanya.

Adapun saat ini terdapat 16 proyek properti Greenwoods Group yang sedang berjalan mengusung merek Citaville, Bale Arsa, Damara, Aria Greenwoods Country, dan Damara Estate. Sementara pada tahun 2025 akan diluncurkan empat proyek residensial, yakni Greenwoods Country Serpong, Aria Bogor, Damara Estate Jimbaran Hijau di Bali, dan Parang Kencana Residence Seminyak.

Greenwoods Group juga akan mengembangkan lapangan padel yang diberi nama WePadl di Pondok Indah yang dilengkapi juga dengan Pison Coffee, Restaurant and Bar. Pengembang juga tengah mempersiapkan proyek memorial park seluas 140 hektare di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat. 

Tahun ini, pengembang menargetkan marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp999 miliar meningkat 33,8% dari Rp452 miliar capaian tahun 2024. Di tahun 2023, perusahaan mencapai marketing sales Rp338 miliar.

Pengembang tengah mempersiapkan diri untuk bisa segera merealisasikan initial public offering (IPO) pada tahun ini atau paling lambat pada 2026. Pasalnya, perusahaan mengkaji terlebih dahulu hasil penjualan perusahaan di awal tahun ini sebagai upaya memperkuat fundamental. 

Melalui holding PT Baruna Realty, perusahaan membidik dana sekitar Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun. Adapun jumlah saham yang akan dilepas ke publik sekitar 10% hingga 15%. 

Pengembang juga memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memacu penjualan, salah satunya bekerja sama dengan BCA dalam perhelatan BCA Expoversary yang akan digelar secara offline di ICE BSD selama periode 20-23 Februari 2025.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper