Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemasok Daging Terbesar Dunia Cari Kredensial Hijau untuk Brasil di COP30

JBS NV berkolaborasi dengan Universitas Kansas untuk membuktikan bahwa produksi sapi Brasil menangkap gas rumah kaca, meningkatkan kredensial hijau di COP30.
Fasilitas JBS SA di Tucuma, Brasil. Fotografer: Jonne Roriz/Bloomberg
Fasilitas JBS SA di Tucuma, Brasil. Fotografer: Jonne Roriz/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Pemasok daging terbesar di dunia ini bertujuan untuk meningkatkan reputasi hijau Brasil di COP30 tahun ini dengan menghadirkan bukti bahwa ternak sapi di negara itu tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan.

JBS NV bekerja sama dengan Universitas Kansas untuk menunjukkan produksi sapi Brasil berperan dalam menangkap gas rumah kaca, membantu mengatasi kekhawatiran tentang emisi metana. Perusahaan ini berencana untuk memamerkan temuan ini di COP30, konferensi iklim terpenting di dunia.

CEO JBS NV Gilberto Tomazoni mengatakan cara penghitungan emisi karbon yang ada saat ini cacat. Metode tersebut yang didasarkan pada pedoman Eropa dan iklim sedang salah karena hanya memperhitungkan emisi karbon, bukan gas yang ditangkap selama seluruh proses produksi. 

"Mari kita hitung dari sisi sebaliknya. Dengan menghitung berapa banyak karbon yang diserap dan memastikan bahwa limbah tidak mencemari tanah. Sebaliknya, ini membantu menyehatkan tanah, mengurangi impor pupuk dari Rusia dan Maroko, serta penggunaan pestisida," ujarnya dilansir Bloomberg, Selasa (12/8/2025). 

Brasil sebagai pengekspor daging sapi terbesar dunia dinilai berdasarkan standar yang mencegah produk memasuki pasar Eropa. Beberapa lembaga dan perusahaan agribisnis Brasil berpendapat bahwa iklim tropis dan sistem produksi ternak lokal memiliki hasil yang berbeda dari metode penilaian emisi lainnya dan perlu diperhitungkan. Industri peternakan sapi di Brasil juga menghadapi kritik karena dianggap sebagai penyebab utama deforestasi di negara tersebut.

Tomazoni menilai Brasil memiliki contoh nyata penangkapan karbon dalam produksi yang diharapkan akan dipresentasikan selama COP30. Salah satunya adalah Fazenda Roncador, yang memiliki lebih dari 70.000 sapi dan data emisi serta penangkapan gas rumah kaca dari 10 tahun terakhir yang divalidasi oleh perusahaan riset pertanian milik negara Brasil, Embrapa.

"Universitas Kansas dilibatkan untuk melakukan penelitian serupa, guna memberikan validasi dari lembaga non-Brasil," kata Tomazoni.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro