Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan dua dokumen strategis untuk membangun ekonomi biru yaitu Blue Food Assessment (BFA) Indonesia dan Penghitungan Indonesia Blue Economy Index (IBEI).
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengatakan Indonesia memiliki fondasi sosial yang kuat dalam pengembangan ekonomi biru. Saat ini perhitungan terbaru yang dicakup dalam laporan Indeks Ekonomi Biru Indonesia (Indonesia Blue Economy Index/IBEI) tahun 2025 menunjukkan Indonesia memiliki fondasi sosial yang kuat dalam pengembangan ekonomi biru, terutama dalam hal kesejahteraan masyarakat pesisir, kontribusi pemberdayaan laut terhadap kesehatan gizi.
Adapun dokumen BFA memetakan kondisi aktual dan strategis pangan akuatik untuk ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Adapun dokumen IBEI menjadi instrumen komprehensif untuk mengukur kemajuan pembangunan ekonomi biru yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia. Urgensi kedua dokumen yang berisikan data dan informasi komprehensif serta temuan terkini untuk mendorong pangan biru dan ekonomi biru dalam pembangunan berkelanjutan.
"Lautan Indonesia bukan hanya masa depan bangsa tetapi masa depan dunia. Melalui peluncuran dua dokumen strategis ini, kita membangun fondasi perencanaan yang kuat, berbasis data, dan berpihak pada keberlanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (8/8/2025).
BFA dan IBEI dinilai menjadi fondasi penting untuk mempercepat transformasi ekonomi biru sebagai bagian integral pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Dokumen ini menandai kolaborasi erat antarpemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta, akademisi, organisasi masyarakat, hingga mitra pembangunan, serta memperkuat afirmasi guna mempercepat transformasi ekonomi biru di Indonesia.
Dokumen BFA disusun Kementerian PPN/Bappenas melalui kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk Uni Eropa, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Stanford University, dan Microsave Consulting. Sementara itu, dokumen IBEI dikembangkan Kementerian PPN/Bappenas bersama Uni Eropa sebagai mitra utama yang menilai pencapaian pembangunan ekonomi biru secara berkelanjutan dan inklusif.
Baca Juga
Menurutnya, peluncuran BFA dan IBEI semakin menegaskan posisi Indonesia sebagai negara produsen pangan biru utama di dunia. Fokus pengembangan dalam ekonomi biru pada sistem produksi yang efisien, peningkatan nilai tambah, pemenuhan konsumsi gizi protein berimbang bagi masyarakat, dan tata kelola kelautan demi menjaga keberlangsungan ekosistem terpadu.
Hasil perhitungan IBEI 2025 mencatatkan secara geografis, peta menunjukkan adanya pola konsentrasi kinerja tinggi yang dominan di wilayah tengah dan timur Indonesia, khususnya Pulau Sulawesi, Jawa, dan Kepulauan Maluku. Sebaliknya, wilayah dengan skor lebih rendah terkonsentrasi di Pulau Kalimantan, Papua dan sebagian wilayah daratan Sumatra. Pola tersebut mengindikasikan adanya tingkat kemajuan dan tantangan dalam implementasi ekonomi biru antarwilayah di Indonesia.
"Data IBEI juga menunjukkan bahwa kemajuan sektor ekonomi biru sangat dipengaruhi oleh sinergi lintas sektor. Perikanan dan kelautan bukan hanya masa lalu, tapi masa kini dan masa yang akan datang. Saya berharap supaya sekali lagi ekonomi biru, pengembangan ekonomi biru termasuk blue food yang inklusif, berbasis sains, siap menghadapi masa depan yang berkelanjutan," katanya.
Pihaknya ingin memastikan pembangunan kelautan dan perikanan tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga menjaga ekosistem dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat pesisir. Hal ini sebagai upaya transformasi ekonomi biru menuju Indonesia Emas 2045.
Kuasa Usaha Ad Interim Uni Eropa untuk Indonesia Stephane Mechati menuturkan pihaknya bangga mendukung upaya Indonesia mengembangkan ekonomi biru yang berkelanjutan dan inklusif
"Alat pengukuran berbasis data ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk memperkuat perancangan kebijakan berbasis bukti dengan tujuan melindungi keanekaragaman hayati laut, mendorong mata pencaharian masyarakat pesisir, dan meningkatkan ketahanan pangan dan gizi," ucapnya.