Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuaca Panas di Jepang Picu Penurunan Produksi dan Kenaikan Harga Teh Matcha

Pada 2024, terdapat 5.336 ton tenca yang diproduksi mengalami peningkatan 2,7 kali lipat dari 10 tahun sebelumnya.
Teh hijau memiliki khasiat bagi tubuh
Teh hijau memiliki khasiat bagi tubuh

Bisnis.com, JAKARTA — Rekor suhu di Jepang telah menekan produksi teh hijau matcha tahun ini, membebani pasokan dan mendorong harga ke level tertinggi sepanjang masa di tengah melonjaknya permintaan global untuk minuman trendi ini. 

Wilayah Kyoto yang menyumbang sekitar seperempat produksi tencha Jepang yang merupakan daun bertangkai yang dikeringkan dan digiling menjadi matcha dilanda gelombang panas parah yang menyebabkan penurunan hasil panen pada April - Mei tahun ini.

Seorang petani generasi keenam Masahiro Yoshida menuturkan pihaknya hanya mampu memanen 1,5 ton tencha tahun ini, turun seperempat dari panen biasanya yang mencapai dua ton.

"Musim panas tahun lalu begitu panas sehingga merusak semak-semak, jadi kami tidak bisa memetik banyak daun teh," ujarnya dilansir Reuters, Jumat (11/7/2025).

Permintaan global untuk matcha telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir didorong oleh generasi milenial dan Gen Z yang mencari pilihan yang lebih sehat dengan kafe-kafe trendi di seluruh dunia yang menawarkan matcha latte, smoothie, dan hidangan penutup.mTeh yang digiling halus ini dihargai sebagai antioksidan dan karena kandungan kafeinnya yang lebih tinggi dibandingkan teh hijau lainnya.

Daya tarik media sosial yang viral musim gugur lalu meningkatkan permintaan, mendorong beberapa pedagang grosir seperti Tealife yang berbasis di Singapura untuk sesekali memberlakukan batasan pembelian.

Yuki Ishii, Pendiri Tealife, mengatakan permintaan matcha dari pelanggannya tumbuh 10 kali lipat tahun lalu dan masih terus meningkat, meskipun jumlah yang tersedia dari Jepang menurun.

"Saya pada dasarnya selalu kehabisan stok," katanya.

Berdasarkan data Asosiasi Produksi Teh Jepang, pada 2024 terdapat 5.336 ton tenca yang diproduksi mengalami peningkatan 2,7 kali lipat dari 10 tahun sebelumnya. Hal ini karena lebih banyak petani beralih ke tanaman tersebut. Namun, asosiasi tersebut mengatakan mereka memperkirakan produksi matcha yang lebih rendah tahun ini.

Ekspor teh hijau Jepang termasuk matcha naik 25% nilainya menjadi 36,4 miliar yen atau setara US$252 juta pada 2024, sebagian besar didorong oleh meningkatnya permintaan teh bubuk seperti matcha. Berdasarkan volume, ekspor teh hijau Jepang naik 16%.

Harga Tencha telah mencapai rekor tertinggi, dengan lelang di Kyoto pada bulan Mei mencapai 8.235 yen per kg, meningkat 170% dari tahun sebelumnya dan jauh di atas rekor sebelumnya sebesar 4.862 yen yang dicapai pada tahun 2016.

"Saya pikir banyak yang berharap panen yang lebih tinggi tahun ini untuk mengurangi beberapa kekurangan tetapi sepertinya ini tidak akan terjadi," kata Marc Falzon, yang membeli teh dari petani Uji untuk perusahaan penggilingannya yang berbasis di New Jersey, Ooika Co.

Para produsen Jepang sedang berupaya meningkatkan produksi matcha tetapi hal itu tidak akan menyelesaikan kekurangan yang ada saat ini karena lahan baru yang mereka tanam membutuhkan waktu lima tahun sebelum dapat dipanen.

"Saya perkirakan kita akan melihat kenaikan harga yang lebih dramatis," ucap Falzon. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper