Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyoroti keterkaitan degradasi lingkungan dengan fenomena stunting yang kini berusaha diatasi oleh pemerintah.
"Buruknya kondisi lingkungan seperti degradasi lingkungan, keterbatasan akses terhadap pangan dan air bersih serta perilaku yang kurang mendukung kesehatan lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya stunting," kata Hanif dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan Kemendukbangga/BKKBN di Jakarta, Rabu (9/7/2025), seperti diwartakan Antara.
Stunting, kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, menjadi salah satu ancaman yang dapat berdampak pada pertumbuhan generasi muda di tengah visi Indonesia Emas 2045.
"Lingkungan yang rusak, baik air, udara maupun lahan dapat berdampak pada kualitas pangan dan air yang diberikan pada generasi muda. Yang pada akhirnya berdampak pada mutu gizi yang diterima anak-anak," katanya.
Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyatakan dukungan terhadap upaya Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menekan angka stunting nasional yang pada 2024 prevalensinya berada di angka 19,8%.
Demi mencapai itu, KLH bakal bekerja sama dengan Kemendukbangga/BKKBN untuk memastikan tumbuh kembang yang lebih baik. Hal ini ditempuh dengan memasukkan syarat keberadaan taman asuh anak di dalam penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) 2025.
Baca Juga
Hanif menjelaskan bahwa terdapat 5.476 perusahaan yang mengikuti PROPER tahun ini. Perusahaan-perusahaan ini wajib melakukan inovasi sosial termasuk Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) yang masuk dalam program Kemendukbangga/BKKBN untuk dapat menyabet kategori emas PROPER.
Pada saat yang bersamaan, masuknya program itu dalam PROPER diharapkan dapat mendukung peningkatan kesadaran pentingnya peran lingkungan hidup dalam tumbuh kembang anak.
"Program Taman Asuh Sayang Anak yang digagas oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dapat berperan penting dalam upaya membangun kesadaran akan lingkungan hidup yang berkualitas guna mendukung tumbuh kembangnya anak-anak kita," katanya.