Bisnis.com, JAKARTA — Dana Investasi Iklim atau Climate Investment Funds (CIF) akan mendanai tujuh negara berpenghasilan menengah seperti Brasil, Mesir dan Meksiko untuk menurunkan emisi karbon sektor industri dengan dukungan mencapai US$1 miliar atau sekitar Rp16,37 triliun (asumsi kurs Rp16.374 per dolar AS).
Kelompok negara yang juga beranggotakan Namibia, Afrika Selatan, Turki dan Uzbekistan tersebut nantinya akan bekerja sama dengan investor untuk memperinci rencana dekarbonisasi sektor industri mereka. Sektor ini berkontribusi terhadap sepertiga emisi karbon global.
Seluruh negara peserta bakal bisa mengakses pembiayaan murah dari Industry Decarbonization Investment Program milik CIF, dengan setiap US$1 diperkirakan bakal menarik tambahan pembiayaan sebesar US$12 dari sumber lain, termasuk bank pembangunan dan sektor swasta.
Sebagai bagian dari Clean Technology Fund senilai US$9 miliar, program ini memungkinkan pembiayaan hingga 100% pada proyek-proyek dipimpin oleh sektor swasta, maupun proyek investasi bersama swasta dalam jumlah besar, dengan alokasi minimal 50%.
"Upaya dekarbonisasi industri bukan hanya soal mengurangi emisi, tetapi juga menjamin kemakmuran jangka panjang dan menciptakan lapangan kerja masa depan," ujar CEO CIF, Tariye Gbadegesin, seperti dikutip dari Reuters, Senin (16/6/2025).
Ia menambahkan bahwa kerja sama ini penting untuk mendorong lahirnya industri rendah karbon yang membutuhkan perluasan kapasitas energi terbarukan dan mendukung ekonomi global.
Baca Juga
Didirikan pada 2008 dengan komitmen dana hingga US$12,5 miliar dari berbagai negara, CIF menyediakan hibah tahap awal dan pinjaman lunak guna menarik pembiayaan dari investor lain yang memiliki toleransi risiko lebih rendah.