Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorong Proyek Hijau, Summarecon (SMRA) Harap Ada Insentif dari Pemerintah

Penerapan konsep hijau berdampak pada naiknya biaya investasi proyek pembangunan sebesar 30% hingga 35%.
ilustrasi Summarecon Mall Bandung/dok. SMRA
ilustrasi Summarecon Mall Bandung/dok. SMRA

Bisnis.com, JAKARTA — PT Summarecon Agung Tbk berkomitmen mengurangi jejak karbon dan keberlanjutan. Adapun nilai ESG risk rating SMRA pada 2024 mencapai 27,8 dengan kategori medium risk. 

President Director PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P. Adhi mengatakan dalam pembangunan gedung seperti pusat perbelanjaan sudah memperhatikan konsep green building. 

"Contohnya di beberapa mal kami juga sudah ada solar panel, kemudian juga di property development. Lalu di klaster hunian telah menerapkan water treatment plant dimana waste water dari rumah tangga itu dimasukin ke satu treatment plant untuk dijadikan air bersih yang bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang bukan untuk diminum. Ini untuk mengurangi pencemaran pada air tanah," ujarnya, Kamis (12/6/2025). 

Dia menegaskan emiten berkode SMRA ini sudah memiliki inisiatif untuk membangun banguan berkonsep hijau. Kendati demikian, belum didaftarkan atau disertifikasi green building.

Adrianto berharap pemerintah juga memberikan sebuah insentif bagi pengembang yang melakukan pembangunan hijau. Pasalnya, penerapan konsep hijau berdampak pada naiknya biaya investasi mencapai 30% hingga 35%. 

"Hingga saat ini masih perlu edukasi kepada masyarakat Indonesia, karena sampai sekarang belum ada konsumen kita yang membeli rumah karena rumahnya itu mengikuti green building, belum sampai di sana. Jadi edukasinya harus kepada masyarakat dan pengembang yang membangun bangunan hijau harus diberikan satu inisiatif yang cukup sehingga apresiasi terhadap pembangunan green building itu bisa bergulir dan berjalan," katanya. 

Dia menambahkan perusahaan optimistis bisa mencapai target marketing sales tahun ini senilai Rp5 triliun. Adapun hingga Mei tahun ini, SMRA telah meraup prapenjualan mencapai Rp1,86 triliun. Perseroan fokus pada pengembangan sembilan kawasan kota terpadu yang tersebar di Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bogor, Bandung, Karawang, Makassar, Crown Gading, dan Tangerang.

Pihaknya tak menampik adanya pelemahan daya beli pada industri properti. Namun demikian, hal itu tak berdampak besar karena segmen pasar SMRA yang merupakan kalangan menengah dan atas sehingga mempunyai daya finansial yang kuat.

"Masih ada beberapa produk baru yang akan diluncurkan. Saya optimistis bisa mencapai target penjualan, terlebih juga ada kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPNDTP) untuk membeli rumah yang juga akan meningkatkan penjualan," tutur Adrianto. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper