Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhut Ajak Pemuka Agama Terlibat Rehabilitasi 12,7 Juta Ha Lahan Kritis

Para pemuka agama diharapkan ikut terlibat dalam mitigasi bencana iklim melalui rehabilitasi 12,7 juta ha lahan kritis
Asap membumbung tinggi dari kebakaran lahan gambut di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa (19/9/2023). Lahan gambut tersebut terbakar sejak Kamis (31/8). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Asap membumbung tinggi dari kebakaran lahan gambut di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa (19/9/2023). Lahan gambut tersebut terbakar sejak Kamis (31/8). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bakal melibatkan para pemuka agama dalam merealisasikan rehabilitasi lahan kritis seluas 12,7 juta hektare (ha) untuk mitigasi bencana hidrometeorologi.

Kepala Pusat Pengembangan Mitigasi dan Adaptasi Bencana Hidrometeorologi Kementerian Kehutanan Wening Sri Wulandari mengatakan pemerintah memberikan ruang kolaborasi terhadap setiap kelompok masyarakat, termasuk pemuka agama, untuk menjaga dan memulihkan kawasan hutan.

"Ketika hutan dipelihara dan lahan kritis direhabilitasi, kemampuan hutan menyerap air meningkat sehingga berkontribusi langsung pada pengurangan risiko banjir dan kekeringan," kata Wening saat ditemui setelah memberikan pembekalan ilmiah kepada pemuka agama dan komunitas keagamaan tentang tentang hutan, manusia dan bumi di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Pembekalan ini diikuti 450 pemuka agama dan anggota komunitas keagamaan dari berbagai wilayah di Indonesia yang difasilitasi Kementerian Kehutanan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), National Facilitator Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia dan CIFOR-ICRAF.

Pemerintah sendiri menargetkan pemulihan seluas 12,7 juta hektare lahan kritis hingga 2029, sebagaimana tertuang dalam program strategis nasional.

Menurut Wening, program tersebut mencakup rehabilitasi lahan kritis di wilayah mineral, gambut, maupun ekosistem bakau yang memiliki fungsi penting dalam mitigasi bencana iklim.

Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan rehabilitasi tidak hanya menjadi tugas pemerintah semata, tetapi turut melibatkan partisipasi aktif masyarakat, juga tokoh agama di berbagai daerah yang memiliki pengaruh sosial dan moral yang besar.

"Pemuka agama bisa menjadi motor penggerak karena memiliki jaringan luas dan kepercayaan publik. Mereka kami ajak untuk turut menanam pohon dan menjaga lingkungan," ujarnya.

Untuk mendukung keterlibatan masyarakat, kata Wening, Kementerian Kehutanan menyediakan berbagai jenis bibit pohon secara gratis. Bantuan ini bertujuan mendorong kesadaran bersama dalam menjaga kelestarian alam dan memperkuat ketangguhan terhadap bencana iklim.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya terdapat 1.942 kali peristiwa bencana alam yang melanda hampir ke seluruh penjuru negeri selama periode 1 Januari–15 Desember 2024. Dari total kejadian itu, 95% di antaranya merupakan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Selama periode tersebut, terdapat 469 orag korban meninggal dunia, 58 orang dinyatakan hilang dan 1.157 orang harus mendapatkan perawatan medis akibat luka yang diderita. Lebih dari 61.554 unit rumah warga rusak dan 10.821 unit rumah di antaranya rusak berat.

Wening menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, pemuka agama, dan komunitas lokal sangatlah penting karena menjadi bagian dari pendekatan holistik dalam pengelolaan sumber daya alam berbasis ekologi dan nilai-nilai spiritualitas.

"Pelestarian hutan tidak hanya soal teknis kehutanan, tapi juga menyangkut tanggung jawab moral kita kepada generasi mendatang," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper