Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Pembangunan Amerika Latin dan Karibia Tambah Investasi Konservasi Laut jadi Rp40,64 Triliun

Bank Pembangunan Amerika Latin dan Karibia (CAF) akan berinvestasi sebesar US$2,5 miliar hingga 2030 untuk konservasi laut
Salah satu pantai di Rio de Janeiro, Brasil. Bank Pembangunan Amerika Latin dan Karibia berencana untuk menaikkan pendanaan konservasi laut menjadi US$2,5 miliar selama 2025 hingga 2030./Reuters-Ricardo Moraes
Salah satu pantai di Rio de Janeiro, Brasil. Bank Pembangunan Amerika Latin dan Karibia berencana untuk menaikkan pendanaan konservasi laut menjadi US$2,5 miliar selama 2025 hingga 2030./Reuters-Ricardo Moraes

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Pembangunan Amerika Latin dan Karibia (Development Bank of Latin America and the Caribbean/CAF) meningkatkan investasi untuk perlindungan laut dan dukungan terhadap ekonomi kelautan berkelanjutan menjadi US$2,5 miliar atau sekitar Rp40,64 triliun (asumsi kurs Rp16.250 per dolar AS).

Bank tersebut tercatat telah melampaui komitmen pendanaan sebesar US$1,25 miliar untuk periode 2022–2026. Investasi tersebut difokuskan pada penguatan kawasan konservasi dan sektor perikanan skala kecil.

Komitmen pendanaan sebesar US$2,5 miliar rencananya akan disalurkan pada periode 2025–2030 dan difokuskan pada sektor-sektor seperti transportasi maritim rendah karbon, restorasi ekosistem laut yang rusak, serta pariwisata berkelanjutan, menurut pernyataan pihak bank yang dikutip dari Reuters, Minggu (8/6/2025).

Pendanaan ini melengkapi US$1,3 miliar yang sebelumnya telah diinvestasikan CAF untuk kelautan selama tiga tahun terakhir.

“Komitmen ini mencerminkan agenda transformasi kami, yaitu mengintegrasikan kesehatan laut dalam ambisi pembangunan kami,” kata Wakil Presiden Eksekutif CAF, Gianpiero Leoncini, dalam sebuah konferensi pembiayaan kelautan di Monako.

Pekan depan, konferensi kelautan PBB yang digelar di Nice, Prancis, akan mencoba menggalang komitmen yang lebih kuat dari negara-negara untuk melindungi dan berinvestasi di sektor laut, termasuk dengan meratifikasi perjanjian global untuk melindungi keanekaragaman hayati laut. Perjanjian tersebut belum diratifikasi oleh sebagian besar dari 116 negara penandatangan hingga saat ini.

Lautan sendiri memiliki peran penting bagi perdagangan, pangan, dan lapangan kerja masyarakat pesisir. Laut juga memiliki peran sebagai penjaga stabilitas sistem iklim global. Namun, pendanaan untuk melindungi fungsi-fungsi tersebut masih jauh dari cukup.

Menurut PBB, investasi dalam kesehatan laut hanya mencapai US$10 miliar antara 2015–2019, padahal kebutuhan sebenarnya mencapai US$175 miliar per tahun.

Pendanaan kelautan CAF yang sudah berjalan mencakup pengelolaan penangkapan ikan ilegal, pembiayaan instalasi pengolahan limbah, dan sistem drainase untuk mengurangi dampak banjir.

Lautan juga berperan penting sebagai penyangga perubahan iklim, dengan kemampuan penyerapan emisi karbon dioksida (CO₂) sekitar 30% secara global. Namun, suhu lautan yang makin panas telah memicu kerusakan ekosistem laut dan mengancam kemampuan laut menyerap karbon.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper