Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut PLN Curhat, Indonesia Harus Berkaca dari Vietnam Soal Investasi Smart Grid

Tanpa smart grid yang memadai, penambahan kapasitas pembangkit energi terbarukan seperti tenaga angin dan surya akan terbatas.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam konferensi pers di Posko Siaga Kelistrikan Nataru PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2024).
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam konferensi pers di Posko Siaga Kelistrikan Nataru PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2024).

Bisnis.com, JAKARTA– PT PLN (Persero) menegaskan pentingnya investasi besar dalam infrastruktur transmisi dan pengembangan smart grid sebagai fondasi utama dalam mendukung percepatan transisi pembangkit listrik dari bahan bakar fosil menuju energi terbarukan di Indonesia.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa tanpa smart grid yang memadai, penambahan kapasitas pembangkit energi terbarukan seperti tenaga angin dan surya akan terbatas. 

Darmawan mencontohkan pengalaman Vietnam yang membangun kapasitas pembangkit surya hingga 16 gigawatt (GW), namun jaringan listriknya hanya mampu menyerap sekitar 8 GW karena ketidakmampuan jaringan menghadapi fluktuasi dan variabilitas energi surya.

“Ini pengalaman di Vietnam, mereka membangun PLTS 16 GW tetapi grid-nya tidak mampu menghadapi fluktuasi, intermitensi, variability dari energi surya ini, maka pada waktu itu mereka hanya bisa menyerap 8 GW. Will it happen to Indonesia? Itu tidak akan terjadi [karena menyiapkan smart grid],” ujar Darmawan, dalam diseminasi RUPTL 2025 - 2034, Selasa (3/6/2025). 

Adapun dalam RUPTL terbaru, pembangunan transmisi listrik dalam 10 tahun ke depan mencapai total 47.758 kilometer sirkuit (kms). Jaringan ini akan menghubungkan pembangkit-pembangkit EBT ke gardu induk PLN, dan selanjutnya menyalurkan daya ke jaringan distribusi hingga sampai ke pelanggan atau end user.

Dari keseluruhan transmisi yang rencananya akan dibangun, regional Jawa, Madura, dan Bali menjadi yang terpanjang, yaitu total 13,9 ribu kms. Kemudian akan dibangun juga 11,2 ribu kms di Sumatra, 9,8 ribu kms di Kalimantan, dan 9 ribu kms di Sulawesi.

Selain itu untuk memperkuat sistem kelistrikan di wilayah Indonesia Timur, juga akan ada penambahan transmisi sepanjang 3,9 ribu kms di regional Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. 

Rencana pembangunan transmisi per regional ini juga meliputi 4 transmisi interkoneksi antarpulau, yakni Interkoneksi Jawa-Bali, Interkoneksi Sumatra-Batam-Bintan, Interkoneksi Sumatra-Jawa, dan Interkoneksi Kalimantan-Tarakan.

Selain transmisi, PLN juga akan membangun gardu induk dengan kapasitas total mencapai 107.950 megavolt ampere (MVA) guna memperkuat sistem kelistrikan nasional. 

Untuk itu, Darmawan menjelaskan PLN menyiapkan investasi sekitar US$5 miliar menghadirkan smart grid. Adapun smart grid akan menggantikan pola distribusi listrik satu arah menjadi dua arah, yang memungkinkan integrasi energi terbarukan secara lebih optimal dan kompleks.

Selain smart grid, Darmawan juga menekankan bahwa pembangunan jaringan transmisi adalah kunci keberhasilan transisi energi. 

“Dunia ini semuanya berlomba-lomba membangun pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, tetapi ada suatu aspek yang ketinggalan yaitu membangun transmisi. Maka topiknya sama, no transition without transmission,” tegas Darmawan.

Darmawan menambahkan, keberhasilan RUPTL 2025-2034 yang menarketkan 76% dari kapasitas pembangkit listrik akan berasal dari terbarukan sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur transmisi dan smart grid yang mampu mengakomodasi karakteristik energi terbarukan yang intermittent dan variatif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper