Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah China melalui China Energy Investment Group, China Guodian Power Development Co. Ltd. terus mengembangkan kawasan hutan mangrove di area operasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 7.
Pengembangan kawasan hutan mangrove di area operasi pembangkit yang dioperasikan oleh PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB) di Serang, Banten itu menjadi bagian dari kerja sama Indonesia dan China.
Atase Bagian Kebudayaan Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia Wang Siping mengatakan bahwa hubungan diplomasi antara Indonesia dan China tahun ini memasuki usia ke-75. Pada kurun waktu tersebut, kedua negara banyak melakukan kerja sama di berbagai bidang termasuk sektor ekonomi dan lingkungan.
Dia mengungkapkan, kerja sama kedua negara dalam bidang lingkungan dan budaya salah satunya dilakukan melalui pelestarian hutan mangrove dan keanekaragaman hayati yang memiliki potensi yang sangat besar.
“Tiongkok siap memperluas kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang termasuk ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan untuk mendorong kemajuan kemitraan strategis yang erat antara kedua negara,” kata Wang Siping di sela-sela diskusi 'Kelahiran Kembali Hutan Mangrove: Pertukaran Budaya Indonesia-Tiongkok' di Jakarta, Senin (19/5/2025).
Adapun, China Energy yang merupakan perusahaan pengendali SGPJB mengembangkan mangrove yang semula 5 hektare pada masa konstruksi, menjadi 19 hektare pada tahun ini.
Atas pencapaian tersebut, hutan mangrove PLTU Jawa 7 yang berada di perairan Bojonegara, Kramatwatu, Serang, Banten, ini ditetapkan sebagai Pusat Mangrove Internasional Pertama di Dunia (International Mangrove Center) pada konvensi di Shenzhen, 6 November 2024.
Zhao Shibin, General Manager China Energy Investment Group, China Guodian Power Development Co.,Ltd., menyebut bahwa upaya tersebut mencerminkan tanggung jawab sosial bersama dalam menjaga lingkungan dalam membangun masa depan yang berkelanjutan dan ekosistem yang sehat sebagai rumah bersama.
Dia menekankan bahwa perlindungan ekologi bukanlah suatu pilihan, melainkan suatu keharusan yang mutlak demi menjaga kelangsungan peradaban umat manusia. “Perluasan area hutan mangrove telah membuka lapangan kerja baru yang menjadi mata pencaharian penting bagi banyak warga pesisir,” kata Shibin.
Sementara itu, Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Madya Kementerian Lingkungan Hidup, Linda Krisnawati menuturkan bahwa rehabilitasi hutan mangrove memiliki nilai penting bagi ekosistem laut dan pengembangan perikanan.
Ke depannya, dia mengharapkan bisa menjalin kolaborasi lebih erat dengan China dalam upaya pengembangan teknologi dan pelatihan sumber daya manusia.
Sementara itu, General Affair Director PT SGPJB atau PLTU Jawa 7, Doddy Nafiudin mengatakan bahwa luas area hutan mangrove di wilayah operasional PLTU Jawa 7 terus bertambah seiring dengan upaya perusahaan dalam menjalankan operasional bisnis berkelanjutan.
“Luas hutan mangrove bertambah setiap tahun, populasi satwa liar meningkat, dan ekosistem semakin membaik. Saat ini, area mangrove laut mencapai 19 hektare, bertambah 10 hektare dari masa konstruksi. Dengan restorasi yang terus dilakukan, semakin banyak satwa liar menetap di sana,” ujar Doddy.
Menurut dia, saat ini juga terdapat sekitar 200 biawak air dan lebih dari 3.000 burung, musang, dan kuntul. Keanekaragaman hayati yang kini terlindungi dengan baik menjadi bukti nyata keberhasilan jangka panjang SGPJB dalam konservasi mangrove dan satwa liar.
Untuk mengembangkan mangrove, setiap tahunnya PLTU Jawa 7 melakukan perluasan dan peningkatan ekosistem mangrove dengan menanam 12.000 pohon pada 2022, dan 30.000 pohon pada 2025.
Untuk diketahui, PLTU Jawa 7 adalah perusahaan energi milik China Energy Group yang berinvestasi dengan menggandeng PT PLN Nusantara Power melalui anak usahanya PT PLN Nusantara Renewables.
PLTU ini merupakan bagian dari proyek Program 35.000 MW yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Indonesia (RPJMN) 2015–2019. PLTU Jawa 7 memiliki dua unit pembangkit listrik tenaga batu bara ultra-superkritikal masing-masing berkasitas 1.050 MW, dengan total investasi sebesar US$1,8 miliar.
Proyek PLTU Jawa 7 merupakan pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) PLTU pertama dari China dengan kapasitas terpasang per unit terbesar di Indonesia yang mengusung teknologi canggih dan ramah lingkungan dalam sejarah pembangunan listrik Indonesia. PLTU Jawa 7 juga merupakan hasil kerja sama ‘Belt and Road’ antara China dan Indonesia.