Bisnis.com, JAKARTA — Pendapatan yang dihasilkan oleh adaptasi iklim diperkirakan mencapai US$4 triliun pada 2050. Hal ini memberikan peluang investasi di berbagai sektor mulai dari teknologi pemadam kebakaran hingga asuransi banjir.
Analis di GIC Pte yang mengelola sekitar US$880 miliar dan Bain & Co. mengidentifikasi industri-industri utama yang terpapar pada tema adaptasi karena beberapa investor yang berfokus pada keberlanjutan. Investor mulai melihat lebih jauh dari sekadar upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memeriksa upaya untuk melindungi aset terhadap dampak cuaca ekstrem.
Dalam laporan GIC dan Bain, perusahaan yang menawarkan solusi adaptasi muncul sebagai bagian pelengkap dan semakin dapat diinvestasikan dari respons iklim yang lebih luas.
Penjualan di antara sekelompok teknologi tertentu akan meningkat dari sekitar US$1 triliun saat ini, sementara nilai utang dan ekuitas gabungan dari mereka yang menyediakan solusi adaptasi dapat tumbuh dari sekitar US$2 triliun menjadi US$9 triliun pada pertengahan abad ini.
Dengan dunia yang saat ini berada di jalur menuju pemanasan sekitar dua kali lipat ambang batas kritis 1,5 derajat Celcius, maka perlu ditingkatkan adaptasi iklim di semua lapisan masyarakat dari pemerintah dan bisnis hingga komunitas dan rumah tangga.
Sistem daya cadangan, bahan bangunan tahan angin, pendingin dalam ruangan, dan intelijen cuaca semuanya termasuk di antara sektor-sektor yang kemungkinan besar akan menghasilkan pertumbuhan pendapatan sebagai hasilnya.
Baca Juga
Dalam laporan JPMorgan Chase & Co, tema adaptasi ditandai sebagai kemungkinan yang akan menghasilkan keuntungan lebih besar daripada strategi mitigasi yang saat ini menarik sebagian besar keuangan iklim dan dengan potensi paparan yang lebih sedikit terhadap ketegangan politik yang terkait dengan pemotongan emisi.
Pendanaan adaptasi saat ini berada di jalur yang tepat untuk memenuhi hanya seperenam dari kebutuhan yang diharapkan pada 2030.