Bisnis.com, JAKARTA — Pembangunan kawasan dengan prinsip keberlanjutan terus diusung oleh pengembang properti. Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbon. Pasalnya, sektor properti menghasilkan 40% emisi karbon.
Direktur Paramount Land Norman Daulay mengatakan pembangunan dengan prinsip keberlanjutan sangat penting dilakukan saat ini di tengah perubahan iklim. Pihaknya berkomitmen dalam menerapkan prinsip keberlanjutan dalam pembangunan kawasan baik di Gading Serpong maupun di Paramount Petals Curug Tangerang.
Dia mencontohkan kawasan Petals seluas 400 hektare dibangun dengan konsep keberlanjutan (sustainability). Adapun sekitar 15% dari total kawasan seluas 400 hektare tersebut akan menjadi area hijau. Selain itu, kawasan Petals akan memiliki danau buatan berupa kolam retensi seluas 1,8 hektare bernama Park Land yang berfungsi sebagai pencegah banjir.
“Kami menggunakan konsultan dari Singapura. Jadi danau itu akan menjadi penampung air pada musim penghujan sehingga tidak ada banjir dan akan menjadi taman kering pada musim kemarau. Ini sesuai dengan masterplan kami,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (17/3/2025).
Selain membangun area hijau, nantinya juga akan dioperasikan transportasi umum bus listrik di area Petals. Bus ini untuk mengakomodasi transportasi umum antar kawasan.
“Saat ini kami tengah menyelesaikan akses jalan tol Bitung, akhir tahun ini akan beroperasi, progresnya mencapai 50%,” ucapnya.
Baca Juga
Menurutnya, pembangunan keberlanjutan ini sangat penting dalam jangka panjang. Adapun pembangunan keberlanjutan juga diterapkan pada kawasan Gading Serpong.
Untuk merespons pertumbuhan cepat di Kota Gading Serpong, Paramount Land meningkatkan infrastruktur dengan membuka akses baru, dan mengembangkan sistem pengelolaan lalu lintas. Hal ini dilakukan lalu lintas kendaraan di kawasan Gading Serpong sudah semakin tinggi yakni bisa mencapai 4.000 kendaraan hingga 6.000 kendaraan per jam.
“Selama kuartal I tahun ini, kami banyak sekali membangun infrastruktur. Kami banyak menambah akses jalan di Gading Serpong, menambah akses baru dan juga membuka jalan di setiap putaran,” tutur Norman.
Presiden Direktur Paramount Land Muhammad Nawawi menuturkan pihaknya akan mengembangkan sistem Bus Rapid Transit (BRT) di kawasan Gading Serpong untuk memenuhi kebutuhan transportasi publik di kawasan yang terus berkembang pesat.
Sejak tahun lalu, Paramount Land bersama dengan Sinar Mas Land dan Summarecon Serpong serta pemerintah daerah telah membahas rencana pengoperasian transportasi publik berbasis listrik di kawasan Gading Serpong dan BSD City.
“Jadi, nanti Sinarmas akan punya sendiri. Paramount dan Summarecon akan punya bus sendiri tetapi nanti sistem moda tranportasi ini akan terkoneksi antar kawasan. Kami sudah menggandeng konsultan untuk perencanaan ini,” ujarnya.
Secara infrastruktur, jalan dan halte sudah tersedia, namun tantangan terbesar yakni pengadaan armada awal. Oleh karena itu, pengembang berencana menggandeng pihak ketiga guna mempercepat realisasi proyek.
Rencananya, sistem transportasi BRT di kawasan Gading Serpong dan nantinya terkoneksi dengan BSD ini dapat mulai beroperasi pada akhir tahun 2025.
“Transportasi bus listrik ini sangat penting untuk mengurangi kemacetan dan juga polusi udara akibat emisi yang dihasilkan kendaraan pribadi,” ucapnya.