Bisnis.com, JAKARTA – Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (PRLSDA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Organisasi Riset Kebumian dan Maritim (ORKM), menjalin kerja sama dengan PT Alam Semesta Integra (ASI) dalam pengembangan teknologi fotobioreaktor CCUS (Carbon Capture Utilization and Storage) berbasis mikroalga.
Teknologi fotobioreaktor ini dirancang untuk menjadi solusi yang relatif murah, ramah lingkungan, dan dapat diimplementasikan dalam skala besar dengan tingkat produktivitas biomassa yang tinggi.
Kepala PRLSDA BRIN, Luki Subehi menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mendukung pengembangan teknologi CCUS berbasis mikroalga. Luki menjelaskan bahwa mikroalga memiliki potensi besar dalam menangkap gas karbon dioksida (CO2) melalui proses fotosintesis.
"Biomassa yang dihasilkan tidak hanya berperan dalam mitigasi emisi karbon, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk bernilai tambah, seperti pangan, pakan, farmasi, dan bioenergi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/3/2025).
Sejak 2020, tim peneliti PRLSDA telah mengembangkan dan menguji berbagai model fotobioreaktor CCUS berbasis mikroalga. Teknologi ini terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan efisiensi biosekuestrasi CO2 oleh mikroalga, seperti Spirulina platensis, serta mengoptimalkan proses fotosintesis melalui pemilihan strain mikroalga unggul, formulasi medium pertumbuhan, serta pengendalian faktor irradiance, pH, dan suhu.
Teknologi fotobioreaktor ini diharapkan menjadi solusi inovatif dalam pengurangan emisi karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Baca Juga
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PRLSDA-BRIN dan PT ASI disaksikan oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Kepala ORKM BRIN Ocky Karna Radjasa, Ilham Habibie, Utusan Khusus Presiden RI bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, dan Anggota Dewan Pengarah BRIN Emil Salim.
Dalam kerja sama ini, PT Alam Semesta Integra (ASI) akan mengadopsi teknologi fotobioreaktor CCUS untuk mengembangkan varian produk Olympus, yang unggul dalam efisiensi penyerapan CO2 dan peningkatan produktivitas biomassa.
Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan solusi nyata dalam pengurangan emisi gas rumah kaca serta mendukung ekonomi berkelanjutan melalui bio-ekonomi sirkular.
Kepala ORKM BRIN, Ocky Karna Radjasa, menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memastikan hasil riset ini tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi dapat diimplementasikan secara luas di industri dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Selain mengembangkan teknologi fotobioreaktor, kerja sama ini juga mencakup riset dan inovasi dalam bidang energi terbarukan, terutama dalam menggali potensi pemanfaatan biomassa mikroalga sebagai sumber energi berkelanjutan.
“Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan teknologi fotobioreaktor CCUS berbasis mikroalga dapat berkontribusi signifikan dalam mendukung target pengurangan emisi karbon nasional serta meningkatkan ketahanan energi berbasis sumber daya hayati,” katanya.