Bisnis.com, JAKARTA — Joe Biden menjadi presiden pertama Amerika Serikat (AS) yang melakukan kunjungan ke wilayah hutan Amazon saat masih menjabat.
Kunjungan Biden dilakukan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil. Dia sekaligus mengumumkan komitmen konservasi dan pendanaan baru untuk hutan Amazon.
Inisiatif baru yang diumumkan oleh Biden mencakup US$50 juta untuk Dana Amazon yang naik dua kali lipat dibandingkan dengan komitmen sebelumnya. Ada pula pinjaman senilai US$37,5 juta dari Development Finance Corp. untuk mendukung penanaman pohon di kawasan terdegradasi di Brasil.
Presiden Joe Biden sekaligus melaporkan realisasi penyaluran pendanaan iklim yang telah melampaui US$11 miliar. Penyaluran ini mencakup US$3 miliar untuk membantu negara-negara miskin beradaptasi menghadapi dampak krisis iklim seperti kenaikan permukaan air laut.
Kunjungan Biden berlangsung di tengah kekhawatiran bahwa komitmen pendanaan iklim AS tidak akan sekuat sebelumnya, seiring dengan berakhirnya masa jabatan Biden dan kembalinya Donald Trump pada Januari 2025.
“Memang benar, beberapa pihak mungkin berusaha untuk menolak atau menunda revolusi energi bersih yang sedang berlangsung di Amerika. Namun tidak seorang pun dapat membalikkannya,” kata Biden dikutip dari Bloomberg, Senin (18/11/2024).
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, Trump telah menyatakan skeptisisme mengenai dampak perubahan iklim. Ia juga berencana untuk melakukan pemotongan anggaran federal besar-besaran.
Terlepas dari hal itu, sebagai bagian dari upaya domestik pemerintahan Biden, Departemen Energi AS mengumumkan hibah sebesar US$18 juta untuk proyek efisiensi energi pemerintah lokal. Proyek tersebut mencakup program daur ulang, pembelian lampu jalan dan kendaraan yang lebih ramah lingkungan untuk armada kota.
Departemen Pertanian juga mengumumkan pendanaan sebesar US$256 juta bagi petani dan pemilik bisnis pedesaan untuk memperluas penggunaan energi angin, matahari, dan tenaga air. Departemen Transportasi menyediakan US$1,2 miliar bagi negara bagian untuk menjamin penggunaan bahan bangunan rendah karbon dalam proyek infrastruktur.