Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumi Resources (BUMI) Makin Hijau Menjauh dari Emas Hitam

Bumi Resources (BUMI) menargetkan 50% pendapatan dari non-batu bara pada 2030. Kontribusi batu bara turun, sementara pendapatan emas dan perak meningkat signifikan.
Asap hasil pembakaran pembangkit batu bara yang menyumbang hampir separuh pasokan energi di Asia Pasifik. /Bloomberg-Taylor Weidman
Asap hasil pembakaran pembangkit batu bara yang menyumbang hampir separuh pasokan energi di Asia Pasifik. /Bloomberg-Taylor Weidman

Pacu Tambang BRMS

Sebelumnya, Vice President Relations & Chief Economist Bumi Resources Achmad Reza Widjaja mengatakan bahwa perseroan menargetkan pendapatan non-batu bara dapat berkontribusi sebesar 50% dari total pendapatan pada 2030.

“Kalau kita lihat sekarang ini, 17% pendapatan dari non-batu bara. Karena kami ada konsolidasi dengan Bumi Resources Minerals, kami punya saham 20% di BRMS, jadi ada masukan pendapatan atau profit dari BRMS tentunya,” ujar Reza.

Di sisi lain, entitas anak usaha BUMI, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menargetkan produksi emas mencapai 70.000-75.000 troy ounce per akhir 2025. Target tersebut lebih tinggi dibanding hasil produksi emas pada 2023 sekitar 60.000 troy ounce.

Selanjutnya, pada 2026 nanti perseroan menargetkan produksi emas kurang dari 80.000 troy ounce. Hal itu sejalan dengan target perseroan untuk merampungkan pabrik mereka di Gorontalo di bawah anak usaha BRMS PT Gorontalo Minerals. Kemudian, pada 2027 perseroan menargetkan sekitar 80.000—90.000 produksi emas.

Dalam jangka panjang, perseroan menargetkan produksi emas sebesar lebih dari 150.000 troy ounce pada 2028.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro