Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat deforestasi di Kolombia melesat pada tahun lalu. Kementerian Lingkungan Kolombia melaporkan deforestasi pada 2024 mencapai 113.608 hektare, naik 43% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Angka deforestasi ini kontras dengan torehan pada 2023 yang menunjukkan penurunan tahunan sebesar 36% menjadi 79.256 hektare, terendah dalam 23 tahun.
“Deforestasi tetap menjadi persoalan. Wilayah yang paling terdampak adalah Amazon, sebuah wilayah yang sangat rentan,” ujar Menteri Lingkungan Hidup Kolombia, Lena Estrada, dalam konferensi pers di Bogotá, dikutip dari Reuters, Jumat (1/8/2025).
Estrada menjelaskan bahwa lonjakan deforestasi pada 2024 sebagian besar dipicu oleh kebakaran hutan akibat kekeringan yang diperparah oleh perubahan iklim.
Selain itu, perambahan lahan untuk padang rumput, ekspansi peternakan, pembangunan jalan ilegal, dan perluasan lahan tanaman ilegal seperti koka juga menjadi penyebab utama.
Deforestasi di wilayah Amazon menyumbang lebih dari 65% dari total hutan yang hilang. Sekitar 75.000 hektare hutan Amazon lenyap sepanjang 2024.
Baca Juga
Kolombia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia dan menjadi habitat bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan. Namun, negara Amerika Selatan ini terus kehilangan hutan setiap tahunnya akibat deforestasi.
Secara keseluruhan, Kolombia memiliki sekitar 59,1 juta hektare hutan yang mencakup lebih dari separuh luas wilayah nasionalnya.