Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan IDX Carbon akan mengakomodasi perdagangan karbon berbasis alam atau nature based solution (NBS)..
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik mengatakan Bursa akan mengakomodasi perdagangan kredit NBS apabila berbentuk Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca atau SPE-GRK.
“Tentu [akomodasi perdagangan nature based solution], kalau bentuknya adalah SPE-GRK,” ujar Jeffrey di BEI, Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Jeffrey tidak memperinci apakah ada proyek penurunan emisi berbasis alam yang siap dicatat di IDX Carbon. Menurutnya, pipeline dari proyek-proyek NBS tersebut saat ini ada di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI).
"Harusnya proyek-proyek nature based solution ada di SRN PPI,” ujarnya.
Sebagai catatan, kredit karbon NBS berfokus pada proyek-proyek yang memanfaatkan alam untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, di antaranya adalah lahan gambut dan kawasan reforestasi. Sejauh ini, karbon yang diperdagangkan di Bursa Karbon Indonesia didominasi oleh proyek-proyek penurunan emisi berbasis teknologi dalam energi terbarukan.
Baca Juga
Sebelumnya, Penasehat Utama Kementerian Kehutanan Edo Mahendra dalam FOLU Talks secara daring pada Rabu (9/7/2025) mengemukakan bahwa Indonesia berpeluang memimpin pasokan kredit karbon berkualitas, terlebih dengan potensi hutan sebagai penyerap emisi natural, sehingga menghasilkan proyek kredit karbon berbasis alam.
“Jika kita beralih ke skenario perdagangan kredit karbon berkualitas tinggi [berbasis alam], baik dalam kategori removal [pemindahan] dan reduction [pengurangan], potensi nilai pasarnya bisa di atas US$1 triliun dan Indonesia potensinya berada di peringkat satu atau dua untuk nature based,” kata Edo.
Sementara itu, Direktur BEI Iman Rachman melaporkan nilai transaksi di IDX Carbon sejak pertama kali diluncurkan pada 26 September 2023 mencapai Rp77,95 miliar per 11 Juli 2025.
Iman mengatakan nilai transaksi ini berasal dari perdagangan 1,6 juta ton CO2 ekuivalen Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK).
“Di usia yang menginjak hampir dua tahun, IDX Carbon menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dengan volume 1,6 juta ton CO2 ekuivalen SPE-GRK dan nilai transaksi sebesar Rp77,95 miliar,” kata Iman dalam peluncuran buku Mengenal dan Memahami Perdagangan Karbon bagi Sektor Jasa Keuangan, di Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Iman juga menyoroti naiknya total pengguna jasa di IDX Carbon, dari hanya 16 entitas menjadi 113 pengguna jasa. Selain itu, volume karbon yang telah kedaluwarsa mencapai 980.475 ton CO2 ekuivalen, meningkat daripada 6.260 ton pada 2023.