Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Krakatau Steel Dorong Kinerja Perusahaan Berkelanjutan

Di tengah tekanan biaya produksi dan ketidakpastian pasar baja global tetap menunjukkan kinerja operasional yang stabil.
krakatau steel, kras, baja
krakatau steel, kras, baja

Bisnis.com, JAKARTA — PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berkomimten dalam mendukung kinerja perusahaan yang berkelanjutan. Adapun perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar US$234,76 juta atau setara Rp3,88 triliun pada kuartal I/2025.

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Akbar Djohan mengatakan di tengah tekanan biaya produksi dan ketidakpastian pasar baja global tetap menunjukkan kinerja operasional yang stabil. Pihaknya berkomitmen terhadap transformasi bisnis dan efisiensi berkelanjutan.

"Meski secara keseluruhan mencatatkan rugi bersih pada periode ini, kami menilai kondisi tersebut masih dalam batas yang dapat dikendalikan, mengingat sejumlah tantangan eksternal seperti tingginya beban keuangan dan kinerja entitas asosiasi yang belum optimal," ujarnya dikutip Senin (2/6/2025). 

Sejumlah inisiatif strategis telah dijalankan untuk memperkuat daya tahan jangka panjang perusahaan. Adapun fasilitas Hot Strip Mill 1 (HSM#1) memang telah kembali beroperasi sejak akhir 2024, namun proses optimalisasi produksinya berlangsung secara bertahap. Dia menilai pengoperasian pabrik skala besar seperti HSM#1 membutuhkan waktu untuk mencapai efisiensi penuh dan kapasitas komersial yang ideal.

"Kontribusi HSM#1 akan mulai terasa secara lebih signifikan dalam laporan keuangan berikutnya," katanya. 

Langkah-langkah preventif dan operasional telah disiapkan untuk memastikan keberlangsungan produksi HSM#1 sesuai dengan target. Reaktivasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memulihkan kinerja segmen baja dan menopang pertumbuhan perusahaan secara menyeluruh.

Selama kuartal I/2025, Krakatau Steel mencatat penurunan biaya usaha sebesar 11%, yang mencerminkan konsistensi dalam pelaksanaan strategi efisiensi.

Di sisi lain, total aset perusahaan meningkat menjadi US$2,92 miliar atau setara Rp48,35 triliun mengindikasikan ketahanan struktur keuangan perusahaan.

Dia menegaskan transformasi Krakatau Steel mencakup perbaikan menyeluruh dari sisi tata kelola, efisiensi proses produksi, hingga pengembangan unit-unit usaha strategis. Perusahaan juga tengah memfokuskan diri pada pemulihan segmen non-baja serta penguatan bisnis pendukung lainnya.

Dalam upaya memperbesar margin dan memperluas pasar, Krakatau Steel telah membentuk subholding Krakatau Baja Konstruksi yang berfokus pada produk hilir baja untuk sektor konstruksi. Langkah ini menjadi bagian dari strategi hilirisasi yang tak hanya menambah nilai produk, tetapi juga menciptakan diversifikasi pendapatan yang lebih berkelanjutan.

Strategi ini juga diperkuat dengan penetrasi ke pasar ekspor, termasuk pengiriman produk ke kawasan Eropa, yang merupakan bagian dari rencana diversifikasi pasar dan optimalisasi kapasitas produksi nasional. Krakatau Steel tengah berada dalam jalur transformasi menyeluruh yang memerlukan tahapan dan waktu implementasi.

Optimisme perusahaan berlandaskan pada strategi yang terukur dan berorientasi pada masa depan, bukan sekadar respons jangka pendek terhadap dinamika pasar.

"Sebagai bagian dari semangat Revolutionary Movements: Committed to Transform, kami berkomitmen untuk membangun perusahaan yang lebih sehat secara operasional dan finansial, meningkatkan akuntabilitas kepada publik, dan menjadikan Krakatau Steel sebagai BUMN yang modern, kompetitif, dan berkelanjutan," tuturnya. 

Adapun perusahaan berkomitmen dalam mendorong produksi baja yang rendah karbon. Pasalnya, industri baja menyumbang sekitar 4,66% emisi karbon nasional sehingga diperlukan transformasi teknologi dari proses konvensional menuju metode produksi rendah karbon.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper