Bisnis.com, JAKARTA — PT Daikin Industries Indonesia (DIID), produsen pendingin ruangan (AC) dalam negeri, menerima Sertifikat ISO 9001:2015, ISO 45001:2018, dan ISO 14001:2015. Hal ini merupakan komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta melindungi lingkungan melalui pengelolaan dampak lingkungan yang efektif.
Direktur Utama PT TUV Rheinland Indonesia Nyoman Susila mengatakan keberhasilan PT Daikin Industries Indonesia dalam memperoleh sertifikasi ISO merupakan pencapaian penting, namun tantangan sesungguhnya justru terletak pada upaya mempertahankan standar tersebut. Dua kata kunci yang menjadi representasi dari tantangan ini adalah konsistensi dan perbaikan berkelanjutan.
Kedua prinsip ini mencerminkan komitmen dalam memastikan efektivitas sistem manajemen mutu tetap terjaga, sekaligus mendorong peningkatan berkelanjutan.
Sebagai salah satu lembaga sertifikasi, PT TUV Rheinland Indonesia berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap organisasi yang disertifikasinya telah memenuhi standar internasional secara konsisten. Melalui proses audit yang ketat dan objektif, lembaga ini menilai penerapan sistem manajemen mutu, keselamatan kerja, dan pengelolaan lingkungan berdasarkan standar ISO 9001:2015, ISO 45001:2018, dan ISO 14001:2015, guna mendukung peningkatan kinerja berkelanjutan dan daya saing perusahaan.
Direktur PT Daikin Industries Indonesia Budi Mulia mengatakan dengan tersertifikasi tiga sistem ISO secara bersamaan, pihaknya berharap menambah keyakinan konsumen dalam memilih dan memutuskan produk AC yang akan dipakai.
"Produk pendingin ruangan Daikin ini telah tersertifikasi TKDN, SNI, dan sertifikat hemat energi. Produk AC rumah tangga Daikin buatan Indonesia ini akan segera tersedia di pasar Indonesia," ujarnya dalam keterangan, Jumat (30/5/2025).
Baca Juga
Presiden Direktur PT Daikin Industries Indonesia Boonthavee Khamhaeng menuturkan kehadiran pabrik AC rumah tangga baru ini telah mendapat sambutan dan antusiasme dari masyarakat Indonesia.
"Tambahan lini produksi yang ke dua akan segera beroperasi di tahun ini, sehingga meningkatkan kapasitas produksi hingga mencapai 1 juta set AC. Dengan jam operasional sebanyak 2 shift untuk setiap lini produksi, kami telah menyediakan lebih dari 1000 lapangan kerja baru," katanya.