Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KLH Dorong Industri Pulp dan Paper Kelola Lingkungan Capai Proper Hijau

Sektor pulp and paper harus memastikan pengelolaan limbah yang efisien dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Ilustrasi bumi hijau. /istimewa
Ilustrasi bumi hijau. /istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) meminta industri bubur kertas dan kertas atau pulp and paper untuk meningkatkan diri mencapai status proper Hijau dengan memastikan keberlanjutan dan menghindari potensi pengaduan dari masyarakat.

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan industri kertas memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola dampak lingkungan secara optimal.

"Perusahaan harus menyesuaikan operasi mereka dengan prinsip keberlanjutan, mengelola limbah, serta menjaga keanekaragaman hayati, agar terhindar dari pengaduan masyarakat yang bisa merugikan," ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Selasa (13/5/2025). 

Peringkat hijau dalam program penilaian peringkat kinerja perusahaan (proper) merujuk kepada kriteria penilaian tertinggi diberikan ke perusahaan yang tidak hanya mematuhi regulasi terkait dengan lingkungan hidup, akan tetapi juga memiliki inovasi dalam memastikan pembangunan berkelanjutan.

Sebagai sektor yang berhubungan langsung dengan ancaman global seperti perubahan iklim, kerusakan keanekaragaman hayati, dan limbah industri, sektor pulp and paper harus memastikan pengelolaan limbah yang efisien dan penurunan emisi gas rumah kaca.

Menurutnya, salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah pengelolaan kebakaran lahan yang semakin meningkat, dengan lebih dari 184 titik panas teridentifikasi di Indonesia pada awal Mei 2025.

Terlebih, Riau sebagai wilayah yang paling terdampak,menunjukkan bahwa upaya pengelolaan lingkungan di sektor ini harus dilakukan secara lebih intensif dan terkoordinasi. Selain itu, pncemaran air serta bau dari limbah yang tidak dikelola dengan baik menjadi isu yang sering kali memicu pengaduan dari masyarakat.

Oleh karena itu, mencapai proper hijau bukan hanya memenuhi kewajiban administratif, tetapi juga menjadi tanda bahwa perusahaan telah mampu menghadapi tantangan-tantangan besar ini dengan cara yang lebih proaktif dan bertanggung jawab.

Adapun dalam upaya mencapai keberlanjutan ini, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi penting. Pemerintah berperan sebagai pengawas dan pemberi kebijakan yang mendukung, sedangkan perusahaan harus semakin intensif melakukan pengelolaan yang lebih baik.

"Perusahaan harus mengambil peran yang lebih besar dalam menjaga lingkungan. Dengan keseriusan dalam pengelolaan limbah dan perlindungan hutan, kita dapat mengurangi pengaduan dari masyarakat serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat," kata Hanif. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper