Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Spanyol dan Portugal Belum Pulih Akibat Mati Listrik Massal, Pembangkit Energi Terbarukan Tidak Stabil?

Pasokan listrik di sebagian besar wilayah Spanyol dan Portugal belum pulih setelah pemadaman massal terjadi di kawasan tersebut sejak Senin siang.
Spanyol dan Portugal menghadapi pemadaman listrik terburuk dalam sedekade terakhir akibat hilangnya daya sebesar 15 GW dalam lima detik./Bloomberg - Claudia Paparelli
Spanyol dan Portugal menghadapi pemadaman listrik terburuk dalam sedekade terakhir akibat hilangnya daya sebesar 15 GW dalam lima detik./Bloomberg - Claudia Paparelli

Bisnis.com, JAKARTA — Warga Spanyol dan Portugal harus menghadapi malam tanpa cahaya akibat mati listrik massal yang melanda kawasan tersebut sejak Senin (28/4/2025) siang. Pemadaman terburuk dalam sedekade ini telah memasuki jam ke-12, dengan penyebab yang masih belum diketahui.

Pemadaman listrik massal tersebut telah melumpuhkan transportasi, mengganggu jaringan komunikasi, serta aktivitas bisnis di berbagai wilayah di Spanyol dan Portugal.

Beberapa kilang minyak juga melaporkan produksi yang terhenti. Sementara itu,  operator jaringan listrik Red Electrica memperkirakan pemulihan penuh akan memakan waktu enam hingga sepuluh jam, tetapi pasokan listrik yang pulih baru mencapai 50% menjelang tengah malam.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dalam pernyataan pada hari yang sama mengatakan bahwa pemerintah belum dapat mengidentifikasi penyebab pasti pemadaman. Ia menambahkan bahwa dalam lima detik, negara tersebut kehilangan sekitar 15 gigawatt (GW) pasokan listrik.

“Kita masih akan menghadapi malam yang panjang. Kami akan terus berupaya mengembalikan keadaan normal secepat mungkin dan akan terus memberikan informasi terbaru,” kata Sanchez dikutip dari Bloomberg, Selasa (29/4/2025).

Sementara itu, Perdana Menteri Portugal Luis Montenegro menyatakan bahwa pasokan listrik di negaranya diperkirakan akan sepenuhnya pulih dalam beberapa jam ke depan. Di kawasan metropolitan Lisbon, aliran listrik telah kembali di sebagian besar wilayah.

Pemadaman listrik massal seperti ini sejatinya sangat jarang terjadi di Eropa. Namun hal ini sekaligus menunjukkan rapuhnya jaringan listrik benua tersebut, terutama di tengah peralihan besar-besaran menuju energi terbarukan yang cenderung lebih tidak stabil dibandingkan sumber energi konvensional.

Spanyol yang merupakan pelopor pengembangan tenaga surya dan angin di kawasan Eropa, kini menghadapi pertanyaan terkait keputusannya untuk menghentikan operasional pembangkit listrik tenaga nuklir. Sumber tersebut tercatat masih menyumbang 20% dari bauran energi Spanyol.

Selain itu, Spanyol juga berencana menutup pembangkit listrik tenaga batu bara terakhirnya tahun ini, sehingga beralih sepenuhnya ke energi terbarukan dengan dukungan pembangkit berbahan bakar gas.

Adapun untuk mempercepat pemulihan, Spanyol mengaktifkan kembali pembangkit listrik tenaga gas dan air. Setelah pemadaman dengan skala sebesar ini, diperlukan proses ketat yang disebut black start untuk menghidupkan kembali sistem secara bertahap. Beberapa wilayah, termasuk sebagian Madrid, mulai kembali mendapatkan aliran listrik pada Senin sore.

Red Electrica sebelumnya menyatakan bahwa pemadaman disebabkan oleh "osilasi," yang menunjukkan adanya gangguan pada frekuensi atau voltase jaringan–dua faktor penting untuk menjaga stabilitas sistem listrik.

Peristiwa ini memperlihatkan betapa rapuhnya sistem jaringan listrik. Ketika satu jalur transmisi gagal, beban dapat beralih ke jalur lain dan menyebabkan "efek berantai," kata Artjoms Obusevs, peneliti senior di ZHAW School of Engineering, Swiss.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper