Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim, polusi plastik, dan degradasi lingkungan yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia sangat penting merefleksikan hubungan manusia dengan planet bumi.
Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Hanifah Dwi Nirwana menuturkan misi pemerintah saat ini meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu keberlanjutan dimulai sejak usia dini di atas 3 tahun.
“Pemerintah pun mendukung penuh seluruh organisasi manapun yang berkontribusi bagi negara dalam menghadapi tantangan terhadap lingkungan,” ujarnya dilansir Antara, Kamis (24/4/2025).
Lebih lanjut, Pemerintah saat ini memiliki program pendidikan tentang masalah lingkungan, salah satunya melalui kerja sama dengan Kedutaan Besar Denmark dan Pandawara Group.
Administrative Head Teacher SIS South Jakarta Fitriyanti Ie mengatakan perlunya seruan global dalam rangka bertindak melindungi sumber daya alam, memperkuat ketahanan lingkungan, dan membentuk generasi yang lebih sadar akan masa depan bumi.
SIS Group of Schools sudah sangat berkomitmen dalam mengimplementasikan United Nations Sustainable Development Goals (UNSDGs).
Baca Juga
“Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kekayaan biodiversitas yang luar biasa, berada di garis depan dalam menghadapi tantangan lingkungan hidup. Karena itu, implementasi prinsip UNSDGs bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sebuah keharusan,” katanya.
Semangat dan komitmen yang kuat terhadap prinsip keberlanjutan global inipun ditunjukkan oleh Singapore Intercultural School (SIS) South Jakarta dengan mengadakan Earth Day 2025. Sesuai tema global Hari Bumi tahun ini yakni Our Planet, Our Power ditujukan dalam rangka mendorong kesadaran lingkungan dan menanamkan gaya hidup berkelanjutan sebagai bagian dari keseharian.
Sejalan dengan pesan utama dari SIS Schools tahun ini yakni think globally, act locally, maka pihak SIS SJ mendorong seluruh bagian dari komunitas sekolah untuk melakukan perubahan kecil namun bermakna besar. Hal ini mulai dari memilih transportasi ramah lingkungan seperti carpooling, jalan kaki, hingga menggunakan transportasi publik. Kemudian, ikut serta dalam kampanye 1-hour lights out pada malam hari untuk menghemat energi.
SIS South Jakarta juga mengajak siswa dan guru untuk merayakan green lifestyle dengan cara yang menyenangkan, melalui eco fashion show yang menampilkan pakaian dari bahan daur ulang, serta workshop kreatif tentang pengolahan sampah dan upcycling.
“Kami percaya bahwa pendidikan sejatinya bukan hanya soal nilai akademis, tetapi juga tentang membentuk kesadaran dan kepedulian terhadap dunia di sekitar kita. Kami terus mengaplikasikan SDGs diaplikasikan oleh komunitas SIS SJ di kehidupan sehari-hari agar menjadi fondasi dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan,” tutur Fitriyanti.
.jpg?w=300&h=221)
