Bisnis.com, JAKARTA — Untuk menjaga keseimbangan alam, pengembangan proyek perumahan saat ini mengusung konsep eco culture. Eco culture merupakan konsep pengembangan dan perancangan yang berorientasi budaya dan keseimbangan alam.
Managing Director PT Ciputra Development Tbk Budiarsa Sastrawinata mengatakan konsep eco culture merupakan solusi inovatif yang ramah lingkungan atas problem lingkungan hidup di banyak proyek perumahan di sejumlah negara berkembang termasuk Indonesia. Ciputra Group berkomitmen pelestarian lingkungan hidup dalam proyek-proyek yang dikembangkannya.
Dia mencontohkan konsep eco culture diterapkan pada jalan pedestrian yang lebar sehingga nyaman berjalan kaki dan juga dilengkapi lajur khusus sepeda.
Hal ini membuat penghuni lebih nyaman berjalan kaki dan bersepeda jika hanya ingin menempuh jarak dekat dan tidak harus mengendarai mobil sehingga dapat menekan emisi karbon.
“Saat ini memang perlu berpindah gaya hidup lebih peduli lingkungan,” ujarnya kepada Bisnis dikutip Jumat (21/3/2025).
Salah satu penerapan konsep eco culture pada pengembang perumahan Citra Maja Raya. Upaya mengurangi emisi karbon dan menjaga lingkungan pengembang mengalokasikan ruang terbuka hijau seluas 30% dari total pengembangan kawasan Citra Maja Raya seluas 2.000 hektare. Selain itu, dilakukan penanaman vegetasi dilakukan di area RTH pada berm dan median jalan serta di sepanjang jalan untuk memperindah dan menjadi paru-paru kota. Selanjutnya, penggunaan lampu LED pada lampu Jalan untuk menghemat energi.
Baca Juga
“Pemanfaatan danau/tandon air sebagai pengendali banjir, resapan air, dan tempat menguraikan limbah secara alami,” katanya.
Dalam aspek bangunan juga mengusung konsep hijau seperti penggunaan material ramah lingkungan, rendah emisi karbon, dan bersertifikat green label, seperti kusen aluminium, baja ringan untuk rangka atap dan plafond, cat dengan sertifikasi green label, dan biological septic tank.
Kemudian dengan pasif design dengan rasio luas jendela yang cukup untuk penerangan alami, ventilasi alami, dan penggunaan teknologi hemat energi seperti lampu LED. Orientasi utara-selatan untuk memaksimalkan pencahayaan alami dan shading bangunan untuk mengurangi sinar matahari berlebihan.
“Lalu juga penggunaan produk sanitair hemat air,” ucapnya.
Adapun perumahan Citra Maja City salah satu proyek bagian dari Kota Baru Maja yang dicanangkan pemerintah sebagai Kota Baru Publik dalam RPJMN 2019-2024. Proyek perumahan terpadu yang menawarkan hunian berkualitas dengan harga terjangkau yang dirancang dan dikembangkan Pemerintah sebagai salah satu kota baru publik berdasarkan Perpres no. 52/2023.
Hingga saat ini, Citra Maja City telah membangun 20.000 rumah dan ruko yang kini dihuni oleh lebih dari 12.000 jiwa. Kawasan ini menerapkan Konsep Transit Oriented Development (TOD), dengan Stasiun KA Maja sebagai simpul pergerakan.
“Melalui Citra Maja City,menawarkan hunian berkualitas dengan harga terjangkau mulai dari Rp150 juta tanpa mengesampingkan kenyamanan dan fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bukan hanya harga rumah yang terjangkau, tetapi biaya transportasi dari Maja ke Jakarta dengan kereta api/KRL commuterline juga sangat murah hanya sekitar Rp6.000,”
Proyek ini menawarkan konsep hunian terpadu dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti area komersial, pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan transportasi yang terintegrasi shuttle bus yang beroperasi mulai pukul 05:00 sampai 19:00 dari lokasi ke Stasiun KA Maja.
Pihaknya berkomitmen dalam mendukung program pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan Ciputra mampu membangun rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tanpa fasilitas subsidi dari pemerintah.
“Ciputra bisa membangun rumah MBR dengan harga murah tanpa subsidi sekaligus dengan fasilitas yang bagus setara rumah komersil dan bisa dinikmati semua penghuninya,” tuturnya.