Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ribuan Dana Investasi ESG Ternyata Berada di Saham-Saham Energi Fosil

Lebih dari sepertiga dari 14.000 dana investasi di Eropa berlabel ESG ternyata memiliki portofolio saham di perusahaan-perusahaan terkait bahan bakar fosil
Ilustrasi investasi berbasis ESG
Ilustrasi investasi berbasis ESG

Bisnis.com, JAKARTA — Studi dari Urgewald dan Facing Finance mengungkap bahwa hampir 5.000 dana kelolaan yang memasarkan diri sebagai investasi environmental, social, and governance (ESG) ternyata memiliki saham di perusahaan industri berbahan bakar fosil.

Studi tersebut menganalisis lebih dari 14.000 dana investasi di Eropa yang mengklaim berfokus pada tujuan ESG.

Hasilnya, lebih dari sepertiga dana tersebut telah menginvestasikan lebih dari 123 miliar euro atau sekitar US$134 miliar di perusahaan yang "secara aktif mendukung" proyek-proyek perluasan produksi minyak, gas, dan batu bara.

Analisis ini kembali menyoroti keraguan terhadap label ESG. Investasi berlabel keberlanjutan itu ternyata diberikan pada dana yang diinvestasikan pada berbagai sektor kontroversial, mulai dari obligasi pemerintah Rusia hingga energi fosil, bahkan senjata perang.

Karena alasan ini, Otoritas Sekuritas dan Pasar Eropa (ESMA) tercatat berupaya memperketat definisi ESG. Otoritas bakal mewajibkan manajer investasi untuk membuktikan bahwa portofolio mereka benar-benar sesuai dengan prinsip keberlanjutan yang dijanjikan.

"Perusahaan yang terus memperluas proyek bahan bakar fosil di tengah krisis iklim membahayakan masa depan kita," kata Julia Dubslaff, peneliti keuangan di Urgewald seperti dikutip dari Bloomberg.

"Kehadiran mereka di dana ESG bertentangan dengan konsep keberlanjutan itu sendiri," lanjutnya.

Studi tersebut menemukan bahwa perusahaan bahan bakar fosil yang paling sering muncul dalam dana ESG meliputi TotalEnergies SE, Shell Plc, Exxon Mobil Corp., Chevron Corp., Eni SpA, dan BP Plc. Secara keseluruhan, investasi ESG di enam perusahaan ini mencapai 23,5 miliar euro.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper