Bisnis.com, JAKARTA — Pengembangan area komersial berupa ruko yang mengusung konsep green perlu dilakukan secara masif.
Head of Advisory Services Monica Koesnovagril Colliers Indonesia mengatakan saat ini belum terdapat ruko dan rukan yang dibangun dengan konsep green.
“Belum ada yang menjual konsep green untuk ruko komersial. Paling baru penggunaan kaca yang ramah lingkungan untuk menghalau panas,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (11/3/2025).
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena pertimbangan biaya yang besar dalam mengembangkan konsep hijau pada area komersial.
“Ada pertimbangan cost, apalagi pembeli ruko adalah usaha skala rumahan, bukan perusahaan besar yang membeli business suite,” kata Monica.
Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat menuturkan beberapa pengembang saat ini mulai aktif mengintegrasikan prinsip keberlanjutan (green development) dalam proyek properti. Hal ini juga seiring dengan meningkatnya preferensi konsumen terhadap properti berkonsep hijau.
Baca Juga
“Sektor yang cukup progresif beradaptasi dengan konsep keberlanjutan adalah residensial dan perkantoran,” ujarnya.
Dalam jangka panjang, area komersial berupa ruko dan area komersial diharapkan dapat mengimplementasikan konsep keberlanjutan. Hal ini khususnya pada ruko yang terintegrasi dengan kompleks kawasan residensial. Saat ini, permintaan untuk properti hijau umumnya datang dari perusahaan multinasional. Untuk ruko komersial permintaannya berasal dari pasar lokal.
Syarifah menuturkan ruko tetap menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya jumlah pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), permintaan terhadap ruko di lokasi strategis terus bertambah.
“Ruko memang menjadi salah satu alternatif yang strategis di sektor ritel, diantaranya karena fleksibilitas waktu operasional dan lokasinya yang umumnya dekat dengan kantong perumahan sebagai pasar yang potensial untuk sektor ritel,” katanya.
Selain itu, rentang harga yang kompetitif juga menjadikan ruko menjadi alternatif bagi pelaku usaha UMKM dan menengah.
“Ruko yang saat ini diminati yakni yang terintegrasi dengan kawasan permukiman,” ucapnya.