Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Bakal Perluas Perdagangan Karbon, Siap Pimpin Diplomasi Iklim Global

China menyampaikan sejumlah rencana tahunan untuk pengembangan energi terbarukan dan pengurangan emisi GRK melalui perluasan perdagangan karbon
China berencana memperluas cakupan sektor dalam skema perdagangan karbon/Bloomberg
China berencana memperluas cakupan sektor dalam skema perdagangan karbon/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah China berencana memperluas cakupan industri dalam skema perdagangan karbon untuk mempercepat penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Negara ini juga menyatakan tekad untuk berkontribusi dalam komitmen iklim global.

Perdana Menteri China Li Qiang dalam laporan kerja pemerintah kepada Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress) pada Rabu (5/3/2025) mengatakan bahwa pemerintah akan mempercepat penyusunan kerangka kerja untuk mengendalikan total volume dan intensitas karbon.

“Kami akan memperluas cakupan China Carbon Emission Trade Exchange ke lebih banyak sektor,” kata Li sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Kamis (6/3/2025).

Pasar perdagangan karbon China, yang saat ini hanya mencakup pembangkit listrik, telah menunjukkan peningkatan sejak diluncurkan pada 2021. Namun, harga karbon tetap jauh lebih rendah dibandingkan di Eropa dan dinilai belum cukup mendorong tindakan nyata dari sektor-sektor penghasil emisi terbesar.

Pemerintah China telah mengindikasikan rencana untuk memasukkan industri baja, aluminium, dan semen ke dalam sistem ini sebelum akhir 2025 guna memastikan cakupan pasar yang lebih luas terhadap total emisi negara.

Harga karbon di pasar emisi China sempat mencapai rekor tertinggi 105,65 yuan (US$14,54) per ton pada November 2025. Namun harga ini kemudian menurun seiring dengan permintaan pelaku industri mengenai kejelasan lebih lanjut terkait rencana reformasi kebijakan.

Dalam laporannya, Li menyatakan bahwa China akan meluncurkan inisiatif statistik dan akuntansi emisi karbon, serta mengembangkan sistem sertifikasi dan pelabelan karbon.

“China juga akan mengambil langkah aktif dalam merespons hambatan perdagangan hijau,” ujarnya.

Pembangunan pusat energi bersih di wilayah gurun China akan dipercepat. Kawasan ini merupakan pendorong utama pertumbuhan tenaga angin dan surya negara tersebut.

Sementara itu, upaya untuk mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam jaringan listrik lokal akan ditingkatkan.

China juga akan menaruh fokus yang lebih besar pada pembangunan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai dan jaringan listrik, bersama dengan pengembangan kawasan industri dan pabrik bebas karbon. Pemerintah China turut merencanakan uji coba peningkatan teknologi rendah karbon pada pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.

Li menegaskan bahwa China akan terus memainkan peran utama dalam diplomasi terkait pengurangan emisi dan iklim, terutama saat Amerika Serikat mundur dari kerja sama internasional.

“Kami akan mengembangkan serangkaian proyek besar untuk menghadapi perubahan iklim serta secara aktif berpartisipasi dan mengarahkan tata kelola lingkungan dan iklim global,” katanya.

Namun, target utama China dalam pengurangan emisi tercatat masih di bawah ekspektasi. Beijing hanya menargetkan pengurangan intensitas energi sebesar 3% per unit Produk Domestik Bruto (PDB), lebih rendah dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang mencapai 3,8%.

Badan perencanaan ekonomi tertinggi China, National Development and Reform Commission, menyatakan dalam laporan terpisah bahwa target yang lebih rendah ini disebabkan oleh meningkatnya konsumsi energi di sektor industri dan rumah tangga akibat pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 serta meningkatnya kejadian cuaca ekstrem.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper