Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Pemerintah, 189 Kapal Pertamina International Shipping Gunakan B40

Untuk rencana jangka menengah, PIS juga menargetkan peningkatan signifikan dalam kontribusi bisnis hijau hingga 34% pada 2034.
Penampakan salah satu armada PT Pertamina International Shipping (PIS) yang menggunakan biodiesel 40%./ Istimewa
Penampakan salah satu armada PT Pertamina International Shipping (PIS) yang menggunakan biodiesel 40%./ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina International Shipping (PIS) mendukung program pemerintah dengan menggunakan biodiesel B40 untuk 189 kapal yang dioperasikan oleh perseroan sejak Januari 2025. 

Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri mengatakan, sesuai dengan arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), seluruh kapal yang dioperasikan oleh PIS telah menggunakan B40 untuk mencapai ketahanan energi sekaligus mendukung energi hijau.

Irfan menjelaskan langkah strategis ini menjadi upaya PIS untuk mendorong pengurangan emisi karbon sekaligus mendukung upaya transisi energi nasional. 

Sejak diperkenalkan, menurutnya, B40 telah menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, sehingga menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan untuk sektor transportasi, termasuk industri pelayaran.

"Ke depan, kami berharap PIS dapat menjadi pemain terdepan dalam industri pelayaran hijau, mendorong transformasi menuju operasional yang lebih ramah lingkungan,” ujar Irfan dalam keterangan tertulis, Kamis (6/2/2025). 

Pengadopsian B40 ini juga sejalan dengan visi hijau jangka panjang PIS untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2050. 

Salah satu langkah signifikan adalah penerapan energy saving devices (ESD) pada beberapa armada PIS. Sejak pertama kali diterapkan pada 2022, kapal-kapal yang dilengkapi dengan teknologi ini menunjukkan peningkatan efisiensi bahan bakar secara signifikan. 

Untuk rencana jangka menengah, PIS juga menargetkan peningkatan signifikan dalam kontribusi bisnis hijau hingga 34% pada 2034. Upaya ini diiringi dengan strategi penurunan emisi hingga 32% pada tahun yang sama, sejalan dengan komitmen global baik dari Pemerintah Republik Indonesia dan International Maritime Organization (IMO). 

“Untuk itu diperlukan kolaborasi yang erat antara para pemangku kepentingan dan regulator untuk menciptakan ekosistem industri pelayaran yang benar-benar ramah lingkungan,” pungkas Irfan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper