Bisnis.com, JAKARTA – Investasi berdampak memperlihatkan tren pertumbuhan di tengah ancaman perubahan iklim yang makin terasa. Melalui aktivitas ini, para investor tidak hanya dihadapkan pada potensi keuntungan (return), tetapi juga kesempatan untuk berkontribusi pada aspek lingkungan dan sosial.
Mengutip Global Impact Investing Network (GIIN), investasi berdampak (impact investing) merupakan jenis investasi yang bertujuan untuk menghasilkan dampak sosial dan/atau lingkungan positif dan terukur, sembari tetap mendapatkan keuntungan finansial.
GIIN menyebutkan investasi ini dapat dilakukan di pasar negara berkembang maupun maju, dengan target tingkat pengembalian yang bervariasi, mulai dari di bawah rata-rata pasar hingga setara dengan rata-rata pasar.
Pasar investasi berdampak merupakan wadah untuk mengatasi tantangan global paling mendesak di berbagai sektor, seperti pertanian berkelanjutan, energi terbarukan, konservasi lingkungan dan keuangan mikro. Investasi ini juga mencakup layanan dasar yang terjangkau dan mudah diakses, termasuk perumahan, perawatan kesehatan, dan pendidikan.
Amit Bouri, salah satu pendiri sekaligus CEO GIIN dalam laporan yang dirilis Oktober 2024 menyebutkan bahwa nilai pasar global investasi berdampak diperkirakan mencapai US$1.571 triliun. Angka estimasi tersebut tumbuh US$400 miliar dibandingkan dengan estimasi 2022 sebesar US$1.164 triliun.
“Hal ini menunjukkan investasi berdampak makin diterima secara luas, bahkan di tengah gejolak global, inflasi, dan dampak perubahan iklim yang makin besar,” tulis Bouri saat itu.
Baca Juga
GIIN memperkirakan ada lebih dari 3.907 organisasi yang saat ini mengelola aset investasi berdampak. Adapun tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) dari investasi ini mencapai 21% sejak 2019.
Untuk pasar Asia, survei GIIN bertajuk Impact Investing in Asia in 2024 memperlihatkan jumlah investor institusional yang mengalokasi investasi di kawasan Asia meningkat menjadi 156 entitas dari 124 pada 2019. Nilai aset investasi di kawasan ini turut tumbuh seiring dengan bertambahnya investor, dari US$50,75 miliar menjadi US$79,60 miliar.
Dari total nilai tersebut, GIIN mencatat aset investasi berdampak yang dikelola mencapai US$38 miliar pada akhir periode pelaporan 2023. Rata-rata aset yang dikelola mencapai US$572 juta, dengan nilai median sebesar US$98 juta.
“Investasi berdampak dapat menjadi sarana penting untuk menyalurkan investasi swasta secara strategis, mendukung pertumbuhan jangka panjang, dan memenuhi kebutuhan populasi yang dinamis dan terus berkembang di Asia,” tulis GIIN.
Prospek investasi berdampak di Asia juga dinilai menjanjikan. Mayoritas investor dalam survei GIIN yang telah menjajal investasi berdampak merasa puas, dengan 88% investor berdampak melaporkan bahwa investasi mereka tidak hanya memenuhi atau melampaui ekspektasi keuntungan, tetapi juga memberikan dampak sosial yang nyata.