Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengamankan material radioaktif berupa scrap metal (logam bekas) yang mengandung Cesium-137 setelah ditemukan di salah satu tempat pengumpulan besi bekas di sekitar Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi Bapeten Zainal Arifin mengatakan Bapeten melakukan monitoring radiasi di area yang lebih luas saat menindaklanjuti informasi mengenai adanya kontaminasi Cesium-137 dalam produk udang beku yang diproses PT Bahari Makmur Sejati asal Indonesia dan diekspor ke Amerika Serikat. Bapeten menemukan adanya material logam yang terindikasi mengandung zat radioaktif Cesium-137 di tempat pengumpulan besi bekas di kawasan tersebut.
"Ditemukan adanya scrap metal yang mengandung radioaktif sudah teridentifikasi dan kami berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengamankan hal tersebut," ujarnya dilansir Antara, Jumat (22/8/2026).
Bapeten bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Polri berkolaborasi untuk memastikan penggunaan nuklir di Indonesia tetap aman dan selamat bagi masyarakat serta lingkungan.
Sementara itu, Direktur Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Bapeten Zulkarnain menambahkan Cesium-137 adalah zat radioaktif buatan yang tidak mungkin ditemukan di alam dan biasa dimanfaatkan untuk keperluan industri, seperti alat ukur kepadatan dan aliran.
"Cesium-137 termasuk kategori radiasi pengion yang mampu memberikan dampak biologi pada kesehatan manusia. Dalam jangka panjang, tentu saja ini juga sangat berbahaya," katanya.
Baca Juga
Material radioaktif tersebut ditemukan di lapak warga yang tidak menyadari bahaya Cesium-137. Warga mengambil barang bekas yang terlihat seperti pasir atau batu untuk kemudian digunakan sebagai pondasi bangunan.
"Tim lapangan sudah melakukan penyisiran area sampai radius 20 meter, mengambil sampel, dan melakukan pengukuran. Kami menemukan tambahan lokasi dengan paparan radiasi cukup tinggi," ucapnya.
Bapeten telah memasang perimeter di lokasi temuan untuk mencegah warga mendekat dan akan segera mengeksekusi pemindahan material terkontaminasi ke tempat penyimpanan yang aman guna mencegah penyebaran lebih lanjut. Di sisi lain, aparat kepolisian juga terus mendalami kasus itu untuk menemukan sumber utama dari material radioaktif tersebut.
Dikutip dari laman resmi FDA, produk udang mentah beku tersebut dijual di toko Walmart di negara bagian Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Kentucky, Louisiana, Missouri, Mississippi, Ohio, Oklahoma, Pennsylvania, Texas, dan West Virginia.
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (U.S. Customs & Border Protection/CBP) menyampaikan Cesium-137 terdeteksi pada kontainer pengiriman di empat pelabuhan AS (Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami). Cs-137 merupakan radioisotop cesium yang merupakan hasil reaksi nuklir dan karena tersebar luas di seluruh dunia. Sejumlah kecil Cs-137 dapat ditemukan di lingkungan, termasuk tanah, makanan, dan udara.
Setelah diberitahu tentang kontaminasi kontainer pengiriman yang terdeteksi oleh CBP, FDA memulai pengambilan sampel produk yang mencakup lima produk udang berbeda dari PT Bahari Makmur Sejati, salah satunya adalah sampel udang tepung roti beku.
Laboratorium FDA mengonfirmasi adanya Cs-137 dalam udang tepung roti, menunjukkan kadar Cs-137 yang terdeteksi sebesar 68,48 Bq/kg +/- 8,25 Bq/kg. Tidak ada Cs-137 yang terdeteksi dalam produk lain yang diuji. Kendati begitu, hal ini tidak mengesampingkan kemungkinan kontaminasi.
Atas temuan itu, FDA menghentikan impor produk-produk olahan PT Bahari Makmur Sejati karena terindikasi terkontaminasi oleh zat kimia, dalam hal ini Cesium-137, hingga PT Bahari Makmur Sejati dinilai berhasil mengatasi permasalahan itu.